Advertorial

Seni Mengelola Baper Bersama Para Avengers ala Narasi TV

Kompas.com - 28/11/2018, 10:48 WIB

Kita sering tidak sadar terbawa perasaan (baper) saat bicara politik. Pendukung kubu politik kerap berseteru, padahal elit politiknya santai-santai saja. Hal itu disampaikaan jurnalis dan founder Narasi TV, Najwa Shihab di panggung Playstage, Narasi Playfest 2018.

Di hari kedua sekaligus puncak acara Narasi Playfest 2018, ia mengangkat soal baper yang tidak asing di kalangan generasi millenial dan generasi z, terutama jika bicara soal politik.

“Padahal konten tidak hanya soal politik, karenanya Narasi TV memiliki konten-konten lain,” ujar Najwa.

Dengan semangat 3 C (Content, Collaboration, Community), Narasi TV berkolaborasi dengan para Avengers seperti Tompi & Glenn, Mario dan Eda (Duo Budjang), Fenty Effendy (Buka Buku), serta Stephanie Josephine (Teppy O Meter).

Para avengers ini telah mengisi konten-konten Narasi TV di tahun pertama. Mereka juga berkumpul di Playstage Narasi untuk merayakan kolaborasi ini.

Aksi para Avengers

Di Playstage, masing-masing avengers menyapa langsung pengunjung Narasi Playfest. Teppy membahas kembali beberapa film yang pernah diulas. Film-film yang pernah bikin baper (dan laper) adalah “Dilan”, serta “Aruna dan Lidahnya”.

Menurut Fenty, meski anak muda tidak sabaran dan mudah baper, itu sesungguhnya adalah hal yang wajar. Ia membahas pohon yang pernah diulas, yakni Mojuk asal China. Pohon itu butuh waktu lima tahun untuk tumbuh dan menjulang tinggi.

“Nah anak-anak muda ini harus belajar dari pohon mojuk untuk menghargai proses. Seperti air yang setelah mendidih 100 derajat, pada satu titik akan berubah jadi energi yang sangat powerful,” ujar dia.

“Asalkan baper-nya bisa menghasilkan karya dan dinikmati banyak orang, contohnya yang dilakukan Tompi & Glenn,” timpal Mario yang disetujui Eda, Avengers Duo Budjang yang hadir bersama Fenty.

Mendengar nama mereka di sebut, Tompi & Glenn pun menyapa pengunjung dengan berduet melalui konsep yang biasa mereka lakukan di kanal Tompi & Glenn.

“Biasanya setelah talkshow, Tompi & Glenn membuat rangkuman dalam bentuk lagu. Jadi lagunya berbeda-beda setiap episode,” ujar Tompi.

Perkenalan Avengers baru

Sukses dengan enam avengers dalam empat kanal, Narasi TV kembali berkolaborasi dengan avangers baru, di antaranya Sarah Sechan, dan Garing Girang. Diperkenalkan pula beberapa program baru untuk tahun depan bertema teknologi, musik, dan budaya.

Avengers baru ini akan segera mengisi kanal-kanal baru di Narasi TV. “Garing-Girang merupakan konten baru di Narasi. Adu kegirangan. Siapa yang paling garing, dia yang menang. Dan tantangannya, tidak boleh ketawa,” jelas Najwa.

Dua tamu kejutan

Bicara humor dan kegaringan, ada dua tamu kejutan yang ternyata bisa melakukan hal ini di atas panggung, yakni Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri dan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Keduanya beradu humor garing ala Garing Girang.

Aksi pertama ditampilkan oleh Hanif dengan pertanyaannya “Sebutkan musisi yang paling banyak temannya,” ujar dia. Hanif pun memberi tahu jawaban yang benar, yakni Glenn Friendly.

- -

Fahri Hamzah tidak mau kalah. “Hewan apa yang tidak pernah kenapa-napa?” tanya Fahri. Ia pun memberi tahu jawabannya, yakni bebek-bebek saja. Keduanya terus saling melempar humor garing mereka secara bergantian yang sukses membuat pengunjung tertawa.

Kehadiran dua tamu kejutan ini menjadi bukti bahwa siapa saja bisa membuat konten. Tidak hanya para avengers, Narasi TV ingin semua orang menjadi bagian, menjadi content creator dengan semangat berkolaborasi.

“Narasi TV ingin mengajak teman-teman gabung bersama. Ingin menjadi rumah untuk para content creator menghasilkan hal-hal yang positif untuk negeri,” ungkap Najwa.  

Libatkan Komunitas

Value Narasi TV setelah Content dan Collaboration adalah Community. Narasi TV memiliki komunitas Mata Kita yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggota komunitas di berbagai daerah ini terbentuk secara organik.

Mereka kerap mengadakan acara sendiri. Maka saat Narasi TV hadir langsung menyapa mereka lebih dekat, antusiasme mereka selalu tinggi untuk memeriahkan acara.

“Kami sudah berkeliling ke Banyuwangi, Semarang, Makassar, hingga Sorong. Ini justru pertama kalinya Narasi menggelar event di Jakarta untuk merayakan kolaborasi kita,” tutup Najwa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau