kabar mpr

MPR RI Serukan Pesan Damai Hadapi Tahun Politik

Kompas.com - 29/11/2018, 13:08 WIB

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk menghadapi tahun politik dengan damai, tidak gaduh, dan tetap saling menyayangi, serta menghormati.

Ajakan itu disampaikannya dalam kunjungan kerja dan acara Temu Tokoh, serta Sosialisasi Empat Pilar MPR di beberapa wilayah Provinsi Lampung meliputi Kecamatan Terbanggi Besar, Kecamatan Gunung Sugih Lampung Tengah, dan Kota Metro Lampung.

Acara yang digelar Rabu, (28/11/2018) itu menurut Zulkifli juga bertujuan untuk melaksanakan amanah UU MD3, yakni melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada masyarakat.

“Kami MPR datang ke masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Lampung ini untuk menyebarkan pesan damai untuk semua anak bangsa terutama dalam menghadapi tahun politik,” ujar dia.

Zul melanjutkan, pilpres dan pileg adalah agenda rutin nasional biasa yang dilaksanakan lima tahun sekali. Oleh karena itu, ia mengimbau agar agenda itu tidak perlu dihadapi dengan ekstrem, apalagi sampai berkelahi.

Ia menekankan, tahun politik bukanlah untuk berperang dengan saudara setanah air, melainkan adalah momentum untuk memilih pemimpin nasional yang akan membawa bangsa ini maju dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik pemilihnya atau bukan.

“Terutama pilpres 2019, saya ingatkan bahwa capres dan cawapres adalah kader-kader dan figur-figur bangsa yang terbaik, yang nantinya akan memimpin Negara Indonesia,” ujar Zulkifli.

Tak perlu saling hina

Pria Wakil Ketua MPR RI itu melanjutkan, meski pilihan berbeda, tidak harus saling menghina bahkan sampai membunuh hanya karena saling ejek pilihan capresnya masing-masing.

Perbedaan pilihan itu menurutnya perlu dilihat secara bijak. Perlu juga ditanamkan dalam diri tiap insan bahwa kedua capres adalah putra terbaik bangsa yang tidak diragukan kualitasnya untuk mengangkat bangsa dan menyejahterakan rakyat.

“Ini pesan damai saya. Pilpres bukan sarana untuk berperang, bukan saling gontok-gontokan, bukan ajang pecah belah, tapi untuk memilih pemimpin yang mampu menghadrikan keadilan untuk segenap rakyat Indonesia berdasarkan Pancasila,” imbuh Zulkifli.

Ia melanjutkan, pilpres adalah pesta demokrasi sesuai komitmen bangsa, yakni bersistem demokrasi Pancasila. Dalam sistem itu, rakyatlah yang berdaulat dan berkuasa sehingga mereka yang bisa membawa bangsa ini maju dengan memimpin pemilih yang tepat.

“Maka dari itu, fokuslah dalam memilih calon pemimpin dengan melihat kualitas diri sang calon, latar belakangnya, moralnya, integreitasnya, dan kualitas visi, misi, serta program-programnya,” ujar Zul.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com