MANADO, KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengapresiasi kerukunan antar umat beragama warga Sulut. Dia mengaku bersyukur atas keadaan kondusif yang tercipta.
"Saya bersyukur menjadi Gubernur Sulawesi Utara karena masyarakatnya sangat cinta kedamaian sehingga banyak hal positif yang bisa diselesaikan bersama," kata Olly dalam siaran tertulis, Minggu (2/12/2018).
Kerukunan serta keadaan kondusif tersebut tercermin dari pembukaan acara acara Christmas Festival 2018 di Kawasan Pohon Kasih Megamas, Sabtu (1/12/2018).
Grup kasidah remaja Masjid Firdaus Manado mewarnai acara pembukaan dengan alunan irama padang pasir yang merdu ditambah bunyi khas hentakan rebana. Penampilan grup kasidah tersebut menjadi simbol kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara.
Hal itu sejalan dengan tema yang diusung Christmas Festival 2018 yaitu “Kerukunan Melambangkan Persatuan.”
Tema tersebut semakin diperkuat dengan penampilan vokal grup yang menyanyikan lagu-lagu gospel atau rohani Kristen hingga doa yang disampaikan.
Gubernur Olly pun mengapresiasi kerukunan masyarakat Sulawesi Utara. Dia menyebut kerukunan menjadi kunci keberhasilan pembangunan Sulut hingga saat ini.
Ia menegaskan, semua capaian positif Sulut selama ini merupakan hasil dari kehidupan masyarakat Sulut yang rukun dan damai.
Capaian tersebut di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 6,23 persen hingga meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut selama 2018.
Lebih lanjut, Olly juga mengapresiasi peranan Presiden RI Joko Widodo terhadap pembangunan infrastruktur di Sulut. Salah satunya proyek waduk Kuwil di Minahasa Utara dan bendungan di Bolmong yang akan diresmikan pada 2019 mendatang.
Selain itu, pada Desember 2018 ini juga akan dilakukan ujicoba pada sebagian ruas jalan tol Manado-Bitung.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang banyak membantu pembangunan infrastruktur di Sulut," ucap Olly.
Status kewarganegaraan
Menariknya, pada pembukaan Christmas Festival ini dirangkaikan dengan penyerahan SK Penegasan Status Kewarganegaraan RI oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Yasonna H. Laoly kepada 277 masyarakat Sangihe-Philipina dan Philipina-Sangihe. Pasalnya, mereka telah puluhan tahun tinggal di Kota Bitung, namun belum memiliki identitas jelas.
"Hak status kewarganegaraan adalah hak konstitusional dan juga hak asasi manusia. Ini merupakan perhatian dari Presiden Jokowi sekaligus perwujudan program nawacita," kata Yasona kepada para masyarakat penerima SK Status Kewarganegaraan.
Terkait pelaksanaan Christmas Festival, Laoly menyebutnya sebagai acara yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan ini selain menguatkan iman juga menjadi event tahunan yang menjadi ajang pariwisata untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Natal juga adalah peristiwa besar bahwa manusia diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan. Kita sebagai umat-Nya melakukan perayaan untuk menghormati kasih-Nya kepada kita," ucap Yasona.
Sebagai informasi, pada pembukaan Christmas Festival 2018 juga dilaksanakan berbagai acara, yaitu parade santa, terjun payung, ibadah oikumene.
Ada juga penyerahan bantuan kepada panti asuhan dan konser rohani yang menampilkan bintang tamu Marcello Tahitoe atau yang dikenal dengan Ello.