Advertorial

Memasang Car seat untuk Anak, Perlukah?

Kompas.com - 03/12/2018, 18:24 WIB

Banyak orangtua yang lebih memilih memangku dan memeluk anak ketika di dalam mobil. Padahal ini sangat tidak aman bagi si anak. Di Eropa dan Amerika, bayi dan anak-anak sudah terbiasa ditempatkan di car seat ketika berkendara.

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan keamanan khusus saat berkendara. Car seat menjadi pilihan utama tempat duduk yang nyaman dan aman bagi anak.

Di Indonesia, para orangtua menggunakan car seat untuk anak saat anak berumur 0 bulan hingga 2 tahun. Mereka pun melepas car seat ketika anak sudah bisa duduk tegak sendiri. Alasan umumnya adalah car seat sangat memakan tempat di dalam mobil.

Dikutip dari Kompas.com, car seat tetap dibutuhkan anak hingga usia 12 tahun atau berat badan anak sampai dengan 36 kilogram. Hal tersebut dikarenakan duduk dalam mobil tanpa menggunakan car seat beresiko menghambat pertumbuhan tulang anak. Apalagi jika terjadi peristiwa tabrakan atau rem mendadak, jika tidak menggunakan car seat, anak memiliki potensi besar untuk terpelanting.

Dengan menggunakan car seat, anak dapat duduk lebih nyaman dan memiliki sabuk pengamannya sendiri. Sabuk pengaman yang terpasang di dalam mobil sendiri didesain sesuai dengan badan orang dewasa. Bagi orang dewasa, sabuk akan tepat berada di bagian badan, sementara pada anak justru berada di leher. Tentu ini tidak aman.

Saat menggunakan car seat juga ada beberapa panduan yang harus diperhatikan orangtua. Pilih car seat yang sesuai dengan berat badan anak. Jika car seat anak saat bayi sudah terlihat sempit saat digunakan, mungkin saatnya Anda memilih car seat yang baru.

Bagi bayi dengan berat badan di bawah 13 kilogram, lebih baik menggunakan car seat menghadap ke belakang. Ini dikarenakan tulang pundak anak belum kuat menahan tekanan. Saat anak berusia minimal 2 tahun serta memiliki berat dan tinggi yang cukup, car seat bisa dipasang menghadap depan.

Peletakan car seat juga tidak boleh sembarangan. Posisi car seat harus berada di bangku belakang baris kedua. Haram hukumnya menempatkan car seat di bangku depan samping kemudi karena jika terjadi benturan dan mobil mengeluarkan airbag, anak justru menjadi sulit bernapas. Begitu pula dengan peletakan car seat di baris ketiga paling belakang karena posisi tersebut sulit dijangkau oleh pengemudi.

Selain car seat, untuk mendapatkan keamanan di jalan raya, memilih mobil yang tepat juga menjadi faktor utama. Mobil keluarga yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia adalah pilihan yang sesuai, seperti Toyota Avanza.

Salah satu fitur yang ada di mobil MPV ini adalah tersedianya ISOFIX dan top tether anchor di bangku baris kedua. Dengan adanya kedua fitur tersebut, pemasangan car seat menjadi lebih mudah dan sudah pasti akan menjadi lebih aman bagi si kecil.

Toyota Avanza juga dilengkapi dengan sistem Anti-Lock Braking System (ABS) yang membantu mengendalikan mobil saat pengereman mendadak. Side impact beam untuk mengurangi intrusi saat tabrakan samping pun tersemat dalam mobil ini.

Selain dilengkapi dengan 3 point seatbealt, Toyota Avanza juga memiliki Headrest terpisah untuk penumpang di tengah pada baris kedua dan Warning seatbelt pada bangku penumpang depan.

Perlindungan lain juga terdapat pada jendela mobil. Terdapatnya Power window dengan jam protection pada sisi pengemudi dapat mencegah cedera ketika terjepit jendela mobil. Terakhir, Toyota Avanza juga dilengkapi Wireless Key dengan immobilizer yang dapat meminimilasir pencurian.

Nah, selain aman berkendara dengan anak-anak, fitur-fitur keamanan yang ada di dalam Toyota Avanza membuat nyaman dan hati tenang. Meski demikian, penggunaan car seat sangat dianjurkan bagi anak-anak.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com