Kilas

Pemprov Sulut Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2019 Meningkat

Kompas.com - 05/12/2018, 16:00 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Provisi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bertekad dan berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomis Sulut di tahun 2019 mendatang. Mereka optimis perekonomian Sulut dapat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menjelaskan, terdapat beberapa sektor yang diproyeksi akan mengalami peningkatan di tahun 2019.

Contohnya, sektor perdagangan yang akan semakin meningkat. Angka kemiskinan di Sulut juga diproyeksikan akan menurun atau tepat dipertahankan seperti pencapaian pada tahun 2018, yaitu sebesar 7,8 persen.

Baca jugaMajukan Pariwisata, Gubernur Olly Buka Rute Baru

Sektor pariwisata diharapkan mampu memenuhi target sebanyak 200.000 wisatawan mancanegara dan 2,5 juta wisatawan domestik. Hal ini sejalan dengan dibukanya rute penerbangan baru, yakni rute Malaysia Kinabalu – Manado dan Manila Davao – Mando.

Di sektor pertanian, pemprov Sulut menempatkan industri kelapa, khususnya kopra, sebagai salah satu fokusnya. Pemprov optimis, harga kopra akan semakin membaik karena beberapa wilayah dunia mulai memasuki musim dingin. Hal ini berarti kebutuhan minyak akan semakin meningkat, termasuk minyak kelapa.

Agar keuntungan merata dan dapat memenuhi permintaan kopra, Steven mengatakan pemerintah akan berdiskusi dengan pabrik besar pembeli kopra terkait harga beli dari petani.

Baca jugaHarga Kopra Anjlok, Gubernur Olly Kembangkan Industri Minyak Goreng

“Supaya mereka mau mengurangi sedikit margin mereka untuk dibagi kepada petani kelapa terutama mengingat bulan Desember ini untuk memenuhi kebutuhan hari raya natal dan tahun baru para petani," ucap Steven dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Four Season Hotel, Manado, Selasa (4/11/18) seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Steven mengatakan, rencana pembangunan Sulut di tahun 2019 sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang berisi 10 prioritas pembangunan, yaitu:

1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

2. Pembangunan pendidikan.

3. Pembangunan kesehatan.

4. Revolusi mental dan reformasi birokrasi.

5. Infrastruktur dan pengembangan wilayah termasuk wilayah perbatasan

6. Kedaulatan pangan.

7. Trantibmas dan sukses Pemilu Presiden dan Legislatif.

8. Peningkatan daya saing investasi.

9. Pembangunan pariwisata.

10. Pengelolaan bencana dan mitigasi iklim.

Untuk itu, Steven mengharapkan dukungan semua pihak dalam memajukan ekonomi Sulut. Dia juga mengimbau untuk terus memperkuat sinergi agar target pembangunan tahun 2019 dapat tercapai serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai informasi, turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Soekowardjoyo beserta jajaran, unsur Forkopimda, para Bupati dan Walikota, serta para Pimpinan Perbankan di Sulut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau