Advertorial

Potensi Wisata dari Bunga Tabebuya

Kompas.com - 10/12/2018, 10:48 WIB

Di penghujung tahun 2018, Kota Surabaya menjadi pujaan banyak orang, mulai warga Surabaya, luar Surabaya bahkan dunia. Hal itu tak lepas dengan hadirnya berbagai macam jenis pohon dan tanaman yang sengaja ditanam untuk mengurangi polusi udara, sekaligus mempercantik setiap sudut Kota Pahlawan.

Bahkan, beberapa pohon dan tanaman yang berjajar di pinggir jalan ini, memiliki nilai estetika yang indah sehingga mampu mencuri perhatian warga, salah satunya bunga tabebuya. Bunga asal Brazil ini menjadi sorotan warga karena wujudnya yang mirip bunga sakura di Jepang.

Banyaknya bunga tabebuya yang rontok dan berjejer di beberapa jalan protokol membuat pemandangan mirip musim semi di negara Jepang dan Eropa. Bunga dengan nama latin Tabebuiachrysotricha yang mekar di bulan Oktober – November membuat warga tak ingin melewati momen langka dengan berswafoto selfie bersama orang-orang terkasih.

Yeni (37) warga Surabaya Utara mengungkapkan kekagumannya dengan bunga tabebuya. Baginya, bunga tabebuya menambah keasrian Kota Surabaya sekaligus mempercantik setiap sudut kota. “Awalnya nggak percaya, tapi setelah datang langsung ternyata bagus banget,” ungkapnya.

Perempuan pegawai swasta ini pun berharap kepada pemkot agar menanam lebih banyak lagi bibit-bibit bunga tabebuya di Surabaya. “Ini kan bagus utamanya untuk meningkatkan potensi wisata Surabaya, jadi tidak ada masalah menambah bibit di kawasan yang belum ditanam bunga tabebuya,” pesan Yeni.

Kabid Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Penerangan Jalan Umum Kota Surabaya Hendri Setianto menuturkan, bahwa pihaknya sudah menambah bibit bunga tabebuya di beberapa titik salah satunya, Jalan Pandegiling dan sekitarnya. “Jadi, bunga-bunga ini baru saja kami tanam dan kebanyakan tabebuya berwarna merah muda,” terangnya.

Penambahan bibit ini, lanjut Hendri, terus dilakukan agar penampilan Kota Surabaya semakin cantik serta menunjang minat wisatawan berkunjung ke kota ini. Bahkan, dirinya bersama tim berencana untuk menanam beberapa jenis tanaman lainnya.

Ia menambahkan, tabebuya sudah ditanam di Surabaya sejak sepuluh tahun lalu. Sampai saat ini, sedikitnya 2.500 pohon tabebuya dapat dijumpai di taman-taman kota maupun tepi jalan protokol. “Pohon tersebut memberikan kesan nyaman dan indah bagi kota ini,” imbuh Hendri.

Pakar Tata Kelola Kota, Profesor John Silas menilai, pembangunan taman-taman di 'Kota Pahlawan' itu juga berdampak baik terhadap psikologis warga. Berdasarkan penelitian di Inggris menunjukkan bahwa pertamanan ampuh mengurangi dan menurunkan stres individu yang hidup di perkotaan.

Melihat antusias warga dengan hadirnya bunga tabebuya, Pemkot Surabaya berencana menjadikan ini sebagai ikon wisata. Kepala Dinas Pariwisata Antiek Sugiharti mengaku ada wacana semacam itu, namun kata dia, masih akan dimatangkan. “Kalau dari segi sudut pandang wisata memang akan menata bunga tabebuya sebagai wisata. Tapi masih dalam pembahasan,” jelas Antiek.

Munculnya wacana apik semacam ini, tentu menjadi kabar baik untuk warga Surabaya. Pasalnya, tampilan tabebuya dengan corak warna-warni mulai merah muda, putih dan kuning mampu menarik perhatian warga yang setiap kali melintas di pinggir jalan protokol kota metropolis ini.  

Adapun beberapa titik lokasi bunga tabebuya yang bisa ditemui warga antara lain, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gubeng, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan gubernur Suryo dan kawasan Taman Apsari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com