kabar mpr

Peran Para Habib dalam Perjuangan Bangsa Indonesia

Kompas.com - 17/12/2018, 11:02 WIB

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara Syukuran 90 Tahun Rabithah Alawiyah (RA), pada 16 Desember 2018 di Hotel Aston TB Simatupang, Jakarta. Turut hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

RA adalah organisasi yang menghimpun para habib dan telah berdiri sejak 27 Desember 1928. Selain mengucapkan selamat milad ke-90, HNW menyampaikan bahwa kehadiran RA ini telah memberikan banyak kontribusi bagi perjalanan Indonesia.

HNW menyebutkan bahwa kehadiran RA dengan beragam aktivitasnya menunjukkan bahwa organisasi yang menghimpun keturunan Arab itu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia. “Dengan demikian, sudah tidak pantas bila kita mendikotomikan antara ke-Indonesia-an dan ke-Arab-an,” ujarnya.

Pria asal Klaten, Jawa Tengah itu berharap organisasi ini tak sedekar mengenang perjalanan masa lalunya, tetapi juga harus melihat masa depan. “RA tak boleh berhenti di usia 90 tahun, tetapi juga harus berpikir ke depan,” paparnya.

Meski datang dengan berbagai kesulitas, banyak aktivitas yang dilakukan pendatang dari Handramaut Yaman setelah tiba di nusantara. Sebelum RA, terdapat pula organisasi serupa yakni Jamiatul Khair. Organisasi ini tak hanya berkontribusi dalam perjalanan bangsa, tetapi juga berperan dalam percaturan dunia.

HNW memaparkan bahwa Jamiatul Khair yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi ini telah menanamkan benih nasionalisme pada bangsa Indonesia. Bukti nyatanya deklarasi yang dihasilkan Kongres Ummat Islam pada tahun 1903, yang menyatakan bangsa ini tak boleh hidup di bawah penjajahan bangsa asing, Belanda. “Dari sini menujukkan organisasi Islam telah menanamkan nasionalisme,” ujarnya.

Peran habib dan keturunan Arab pun tak terbatas pada organisasi yang menghimpunnya, tetapi juga pada level individu. HNW mencontohkan H. Muthahar, seorang habib yang berkontribusi pada Indonesia lewat lagu Mars Hari Merdeka dan Syukur, ciptaannya yang sering dinyanyikan terlebih memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

HNW pun mengisahkan kunjungan Soekarno ke Habib Kwitang menjelang proklamasi kemerdekaan. Pada pertemuan tersebut, Habib Kwitang mendukung kemerdekaan Indonesia. Kabar kemerdekaan Indonesia pun tidak hanya disampaikan pada jama’ahnya yang ada di Jakarta, namun juga disampaikan kepada habib yang ada di Palu, Sulawesi Tengah.

Peran-peran kebangsaan seperti inilah yang diharapkan HNW perlu lebih dikedepankan. Dirinya juga berharap di tahun politik, RA bersama ormas lainnya dapat berperan dan menghasilkan wakil rakyat serta pemimpin yang berkualitas. Oleh karena itu, organisasi ini didorong untuk berdialog dengan partai politik guna mencapai tujuan tersebut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau