Advertorial

Menikmati Keramahan Sabang dari Secangkir Kopi De Sagoe

Kompas.com - 27/12/2018, 10:32 WIB

SABANG – Sisi lain ditawarkan Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Khususnya bagi wisatawan cruise ship. Destinasi ini bisa dieksplorasi melalui kenikmatan dan keharuman khas ala De Sagoe Kuphie. Sensasi terbaik robusta disajikan di sini dalam beragam varian. 

Ada beragam eksperimen yang bisa dinikmati wisatawan cruise ship selama berada di Sabang. Sabang mendapatkan slot 25 calls kapal pesiar di 2019. Salah satu sudut terbaik berada di kedai De Sagoe Kuphie. Venuenya strategis di Bundaran Simpang Garuda, Kota Sabang. Durasi operasionalnya dari pukul 06.30 WIB hingga dinihari 02.00 WIB. 

“Kami lebih banyak menyediakan kopi robusta. Sebab, orang Sabang sangat familiar dengan  robusta. De Sagoe Kuphie menyediakan banyak pilihan minum kopi bagi para pengunjung,” ungkap Owner De Sagoe Kuphie Albina Arahman, kemarin. 

Menawarkan banyak olahan kopi robusta, varian Kopi Sanger versi De Sagoe Kuphie menjadi favorit. Komposisi Sanger ini menggunakan kopi plus susu. Tanpa mendapatkan ekstra gula, fungsi susu sebagai pemanis. Komposisinya dalam 1 gelas Kopi Sanger diberi susu kental manis sebanyak 2-3 sendok makan. Albina menambahkan, Kopi Sanger versi Sabang berbeda dengan Banda Aceh, NAD. 

“Kopi Sanger ini paling banyak dicari, baik panas atau dingin. Rasanya memang khas karena susu ini hanya sekedarnya saja. Dari jumlah susu yang digunakan ini bisa dipakai sebagai pembeda Kopi Sanger di Sabang dengan Banda Aceh. Di sana rasa susunya kuat,” lanjut Albina lagi. 

De Sagoe khusus menggunakan kopi dari Ulee Karim, Banda Aceh. Kopi ini sengaja dipilih De Sagoe karena cita rasanya yang nikmat. Warna yang ditampilkan juga lebih light dari kopi kebanyakan. Albina mengatakan, kopi asal Ulee Karim mengalami treatment khusus hingga bisa menghasilkan cita rasa berkualitas. 

“Kami menggunakan Kopi Ulee Karim. Kunci penyajian kopi yang nikmat ini berada pada treatmentnya. Ulee Karim ini pengolahannya berulang hingga didapatkan komposisi sari terbaik,” tutur Albina. 

Selain Sanger, De Sagoe Kuphie juga menawarkan sensasi kopi lain. Dengan basic Ulee Karim, mereka ini menyajikan Kopi Hitam. Kopi ini ada yang disajikan secara original atau tanpa memakai tambahan gula. Ada juga Kopi Telur. Menggunakan campuran telur kampung, kopi ini disajikan lengkap dengan susu. Untuk harga, semua varian kopi diberi banderol mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 per gelas. 

“Secara umum, harga kopi sangat terjangkau. Kami juga menyediakan kopi susu. Untuk varian ini, rasa susunya sangat kuat atau dominan. Semua kopi semakin terasa nikmat dengan treatment penyajiannya. Hal ini juga harus diperhatikan,” ujarnya lagi. 

Memiliki materi terbaik, proses penyajian kopi juga tidak kalah penting. Kopi disajikan dengan seduhan air yang panas mendidih. Penyaringannya dilakukan berulang dengan ketinggian maksimal. Tujuannya, agar proses penguapan kadar asam menjadi maksimal.  

“Air panas harus mendidih. Kami panaskan air terus menerus. Kopi ini lalu ditarik. Semakin tinggi akan bagus. Untuk membuang uap,” katanya.

Memberikan ledakan experience, De Sagoe Kuphie pun selalu ramai oleh pengunjung. Dalam kalkulasi durasi operasional 12 jam, kedai ini dibanjiri sekitar 300 pengunjung per hari. Kapasitas kedai ini sekitar 50 tepat duduk. Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Ratna Suranti menerangkan, kopi di Sabang dan NAD memang terbaik. 

“Kopi milik De Sagoe Kuphie ini nikmat. Kopi di Sabang dan Aceh ini memang yang terbaik. Seluruh dunia sudah mengenal kopi ini. Kopi ini juga bisa dihadirkan di cruise dalam bentuk stand khusus. Dream Cruise ini sudah merencanakannya. Nanti kopi bisa dihadirkan di sana. Jadi begitu turun dan melihat kopi bisa langsung membelinya,” ujar Ratna. 

Menjadi rekomendasi bagi wisatawan cruise, De Sagoe Kuphie ini menjadi rujukan para wisman. Sudah banyak wisatawan dari berbagai negara yang singgah di sini. Untuk Asia diantaranya dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Tiongkok, dan India. Untuk pasar Eropa seperti Jerman, Inggris, Belanda, Prancis, juga Hongaria. Bagi wisman, De Sagoe juga menyediakan kopi sebagai cenderamata. 

“Kopi Sabang harus dicoba dan dinikmati para wisman yang datang dengan kapal pesiar. Cita rasa dari kopi di sana nikmat. Kopi ini bisa menjadi salah satu daya tarik parwisata. Kami yakin, dengan nikmat kopi yang disajikan, wisman akan semakin betah berada di Sabang dan NAD,” jelas Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa. 

Bukan hanya varian kopi, De Sagoe Kuphie juga menyajikan banyak menu alternatif. Menu-menu ini disajikan oleh rekanan yang membuka lapak di sana. Total ada 7 lapak dengan menu kuliner pendukung beragam. Sebut saja menu Mie Aceh, Martabak Telor Aceh, Sate Gurita, Nasi Goreng, hingga Roti Bakar.  

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, kopi menjadi kekayaan besar Sabang dan NAD. 

“Kopi ini menjadi komoditi terbaik yang ditawarkan Sabang dan NAD bagi para wisatawan. Mereka yang datang dari jalur laut harus mencoba kopi-kopi di sana. Jenis kopinya ada banyak. Sebab, NAD ini punya Kopi Gayo,” tutupnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com