Advertorial

Kami Lari untuk Mereka

Kompas.com - 30/12/2018, 15:43 WIB

Semarang 10 K yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang, harian Kompas, dan Gets Hotel berhasil menyedot animo 2 ribu pehobi lari, baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam lomba lari yang baru pertama kali diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang ini, hadiah senilai total Rp 234 juta disiapkan untuk mengganjar prestasi para finisher tercepat.

Dari 2 ribu peserta yang terlibat dalam ajang Semarang 10 K, tak semuanya berambisi menempati podium. Beberapa di antaranya berlari sambil membawa misi mulia, yakni lari untuk amal.

Adalah komunitas Long Run Ranger yang pagi itu cukup menyita perhatian masyarakat. Dengan berkaus hitam, beberapa anggota komunitas ini berlari sejauh 10,3 kilometer sambil ditutup matanya.

Anggota Long Run Ranger Alex Fajar mengatakan, aksi ini mereka lakukan untuk membuat masyarakat sadar bahwa di Indonesia masih banyak orang-orang yang tidak bisa berlari karena mengalami gangguan penglihatan. Maka melalui ajang Semarang 10 K, mereka mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program Sejuta Kacamata untuk Indonesia.

Alex menambahkan, program ini diinisiasi oleh seorang pelari dari Banjarnegara dan dimaksudkan untuk menggalang donasi dari masyarakat, baik berupa uang maupun kacamata bekas, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan kacamata.

“Umumnya yang mendapat bantuan kacamata adalah anak-anak sekolah dan lansia yang tidak tersentuh BPJS maupun bantuan pemerintah lainnya,” ujar Alex.

Hingga Desember 2018, komunitas ini telah menyalurkan 2.500 kacamata ke berbagai daerah di Indonesia. Menyadari masih banyaknya target yang harus direalisasikan, mereka berharap melalui Semarang 10 K dapat menyalurkan lebih banyak lagi kacamata kepada masyarakat Indonesia lainnya.

Sesuai harapan, pasca-Semarang 10 K, Long Run Ranger mencatat pemasukan donasi hingga jutaan rupiah, belum termasuk donasi berupa kacamata bekas yang terus mengalir.

Hal serupa dilakukan Radhita Endah Kusumaningtyas yang bersama komunitasnya, Miles to Share, membawa misi menggalang donasi untuk penyandang kanker di Indonesia. Komunitas ini pertama kali “menampakkan diri” di Borobudur Marathon 2018 dan berlanjut di Semarang 10 K.

“Waktu di Borobudur Marathon itu kami baru pertama kali lari untuk amal dan langsung dapat donasi 150 juta rupiah. Donasi itu kami serahkan ke rumah sakit di Surabaya,” ujar Dhita, sapaan Radhita Endah Kusumaningtyas.

Dhita mengatakan, Miles to Share tidak hanya mengajak partisipasi masyarakat untuk menyumbangkan sejumlah dana, tapi juga orang lain untuk menjadi penggalang dana. “Dan, Miles to Share tidak akan berhenti di sini. Kami akan aktif mengikuti event-event di Tanah Air maupun di luar negeri untuk menggalang sebanyak-banyaknya dana untuk kemanusiaan,” tandas Dhita. [LAU]

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com