Demam Dilan kembali melanda. Kisah cinta sepasang remaja SMA yang mengambil setting waktu tahun 1990-an dan lokasi di Kota kembang Bandung berhasil mencuri perhatian banyak kalangan, terutama generasi milenial. Kisah tokoh Dilan dan Milea ini telah diangkat di dua medium berbeda, novel dan film. Keduanya sama-sama sukses.
Setelah mendulang sukses dengan jumlah penonton sebanyak 6.314.986, sekuel kedua film Dilan bertajuk Dilan 1991 kembali diluncurkan di bulan Februari 2019. Kali ini, Max Pictures, selaku production house, menargetkan tujuh juta pasang mata penonton menikmati film besutannya tersebut.
Magnet terkuat film Dilan 1991 masih sama dengan Dilan 1990, yaitu rayuan atau gombalan Dilan terhadap kekasihnya Milea yang sangat romantis, mengundang tawa, dan kadang perasaan haru biru. Istilah kekiniannya, bikin baper alias bawa perasaan. Tidak heran, bagi para Dilanisme, fans berat film Dilan, narasi rayuan-rayuan tersebut menjadi hafalan wajib.
Bagi yang telah menonton trailer film Dilan 1991 ada satu adegan yang cukup menarik perhatian, dan tentunya juga telah dipertimbangkan oleh sutradara, Fajar Bustomi sebagai salah satu adegan andalan sehingga dimunculkan di trailer. Adegan itu adalah ketika Dilan mengantarkan Milea ke rumahnya di hari mereka sah menjadi sepasang kekasih, alias jadian.
Sebelum Milea masuk ke dalam rumah, Dilan membuat gerakan tangan memoncongkan jari-jari tangannya seperti ular yang siap mematuk. Dilan meminta Milea melakukan hal yang sama. Kedua tangan kanan mereka kemudian saling bersentuhan. Milea menyebutnya seperti yang ditulis oleh Pidi Baiq dalam novelnya sebagai “…ciuman pertamaku dengan Dilan yang dilakukan secara simbolis!”.
Ciuman tangan, ciuman simbolis, atau simbolisasi ciuman. Ini adalah gaya berpacaran yang unik dan “santun” ala Dilan dan Milea. Melalui adegan ini, sosok Dilan ditampilkan sebagai sosok cowok yang romantis dan penuh dengan kejutan, selalu berusaha membahagiakan kekasihnya.
Dokumentasi adegan ikonik, ciuman tangan ini telah diabadikan melalui sentuhan artistik berkelas pada salah satu seri desain kemasan wafer Tango pouch bertema film Dilan 1991. Wafer Tango sebagai official main sponsor Dilan 1991 telah mengeluarkan 12 seri desain berbeda, delapan seri desain di antaranya berpasangan, empat seri desain di varian coklat dan empat seri desain di varian vanila.
Penggemar film-film Dilan dapat mengoleksi kemasan wafer TANGO pouch berdesain khusus tersebut, sebagai koleksi pribadi atau sebagai bingkisan istimewa bagi pasangan tercinta. Kemasan ini dapat dibeli di toko-toko, supermarket, dan mini market di seluruh Indonesia, dan market place di www.blibli.com, tersedia juga merchandise menarik dan eksklusif bertema Dilan 1991.
Film Dilan 1991 diharapkan kembali berkontribusi bagi kemajuan industri film nasional. Pecinta film Indonesia terutama generasi milenial mendapat tontonan dan hiburan berkualiatas. Sebagai mitra utama, wafer Tango ingin menjadi sebuah brand yang membawa kegembiraan, kebahagiaan setiap waktu bagi konsumennya. Untuk mewujudkan hal tersebut memang diperlukan keberanian bereksplorasi dan menghasilkan sesuatu hal unik. Wafer Tango berusaha menjadi trendsetter di industri wafer.