Advertorial

Ajak Milenial Naik LRT, Kemenhub Sosialisasikan “Payo Naik LRT”

Kompas.com - 12/03/2019, 22:13 WIB

KOMPAS.com - Hadirnya transportasi umum Light Rail Transit (LRT) membuat Palembang bakal menjadi rujukan kota lain di Indonesia. Meski menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki LRT, transportasi di Palembang dan Sumatera Selatan (Sumsel) masih jauh dari ideal.

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, diprediksi butuh waktu sampai 10 tahun agar LRT Sumsel diminati masyarakat. Ia mencontohkan Singapura yang butuh 10-25 tahun agar transportasi umum diminati masyarakat.

“Sementara kalau Indonesia sekarang ini sudah meninggalkan oplet. Artinya butuh 10 tahun saja,” ujar Menteri Budi dalam acara sosialisasi “Payo Naik LRT” di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Palembang, Senin (04/03/2019).

Menurut Menhub, perkembangan moda transportasi di Sumsel saat ini sudah melampaui sekitar 5-7 tahun. Hal itu berarti tinggal beberapa tahun lagi untuk menjadikan moda transportasi di Sumsel, khususnya Palembang agar bisa ideal.

Sambangi Universitas Sriwijaya Inderalaya

Menteri Budi turut berkunjung ke Universitas Sriwijaya (Unsri) Inderalaya dalam rangkaian acara sosialisasi ini. Kehadiran Menhub untuk berdiskusi dengan ribuan mahasiswa dengan tajuk Anten-anten dengan Menhub dan Anggota 1 BPK RI.

Tema diskusi adalah “Gaya Hidup Bertransportasi Modern Millenials”. Hadir pula pada acara diskusi, Gubernur Sumsel, Herman Daru yang mewacanakan dalam waktu dekat untuk mewajibkan PNS menggunakan angkutan umum.

Hal itu menurut Gubernur Herman merupakan suatu langkah maju percepatan dalam pemanfaatan transportasi umum, termasuk LRT Sumsel.

"Nanti kita akan ada satu hari dalam satu bulan seluruh jajaran pemerintahan untuk menggunakan moda transportasi umum. Jadi, tidak ada lagi parkir kendaraan di kantor pemerintah," ujar Herman Deru.

Mudahkan transportasi mahasiswa

Sementara itu, Rektor Universitas Sriwijaya, Anis Saggaff juga turut memberi tanggapan positif dalam acara diskusi.

"Anak mahasiswa sekarang sudah tidak perlu desak-desakan lagi di angkutan umum kalau mau ke kampus, dan harapannya semoga kedepan tidak menggunakan kendaraan pribadi lagi," ujar dia.

Guna semakin memudahkan masyarakat, pemerintah pusat dan daerah telah membuat integrasi angkutan umum dalam kota dengan LRT Sumsel. Integrasi dilakukan dengan pemberlakuakn satu tarif yang dimulai sejak 24 Februari 2019.

Diharapkan integrasi bisa semakin membiasakan masyarakat menggunakan moda transportasi massal. Tentu integrasi juga ditujukan untuk mempercepat pemanfaatan LRT Sumsel sekaligus menghemat biaya, khususnya bagi para mahasiswa.

“Proses integrasi ini membantu mahasiswa saat ingin berkuliah. Ini merupakan salah satu upaya mengenalkan budaya menggunakan transportasi massal kepada kalangan milenial, terutama mahasiswa,” ujar Menteri Budi.

Moda integrasi ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk rute LRT Sumsel hingga ke Stasiun DJKA di Jakabaring, Palembang. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan Bus Damri menuju kampus Unsri di Inderalaya.

Integrasi LRT Sumsel–Bus Damri ini, mahasiswa cukup membayar Rp 7000 di mana tarif normal Rp 15.000. Sisa tarif itu disubsidi oleh Kemenhub. Untuk masyarakat umum juga diberikan subsidi sehingga tarif yang berlaku hanya Rp 10.000.

Tarif itu berlaku untuk penumpang yang naik di stasiun luar Bandara SMB II ke Inderalaya (Unsri) dan sebaliknya. Sedangkan, penumpang yang naik dari Stasiun Bandara SMB II diberlakukan tarif tiket berbeda.

Tarif yang berlaku saat ini, naik LRT Sumsel dari Stasiun Bandara SMB II sampai Stasiun DJKA itu sebesar Rp 10.000. Harga ini belum termasuk tarif Bus Damri menuju Inderalaya.

Diskusi ditutup dengan penampilan Anji yang membawakan lagu penutup. Selain menghibur, ia juga mengajak anak muda Sumsel untuk mulai menggunakan moda transportasi umum.

"Kita harus bangga dengan adanya LRT pertama di Indonesia ini hadir di Palembang, apalagi sudah terintegrasi, saya tadi merasakan sendiri. Nyaman sekali. Ayo, teman-teman naik LRT ya" ujar Anji.

Pengalaman Sahrul Gunawan

Sementara itu, aktor sekaligus presenter, Sahrul Gunawan juga sempat merasakan pengalaman naik LRT dengan panjang jalur mencapai 23,4 kilometer ini. LRT Sumsel juga dilengkapi 13 stasiun dan 8 rangkaian kereta.

Sahrul pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan LRT Sumsel yang membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring ini. Menurut dia, LRT Sumsel ini merupakan transportasi umum yang sangat nyaman.

"Harus dimanfaatkan betul untuk membantu mengatasi kemacetan. Apalagi nyaman, praktis, dan harganya hanya Rp 10.000. Pokoknya, semua harus cobain ya,” ujar Syahrul di dalam LRT Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com