Advertorial

Perluas Pasar IKM, Kemenperin Mendorong IKM Nasional “Go Digital” melalui Program e-Smart IKM

Kompas.com - 22/03/2019, 10:38 WIB

Semakin canggih teknologi digital, maka semakin diperlukan pula berbagai langkah dan dukungan pemerintah untuk memperkuat industri dalam negeri agar bisa bersaing di dunia global. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis yang sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Seperti yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di dalam negeri. Kemenperin berkomitmen mendorong pelaku industri memanfaatkan teknologi digital guna memiliki daya saing global.

“Saat ini dunia telah memasuki era digital economy, di mana model bisnis yang banyak dijalankan adalah berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara e-Smart IKM 2019 ‘IKM GO DIGITAL’ di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).

Menurut Airlangga, pemanfaatan era digital dan pola pemasaran saat ini sangat berkaitan erat. Untuk itu, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace dalam perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offline namun juga online. E-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, baik sentra maupun produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada.

“Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membanjiri e-commerce Indonesia,” tambahnya.

Menperin Airlangga Hartanto sedang memberikan Sambutan pada acara e-Smart IKM 2019 IKM GO DIGITAL di Kota Bogor
(Foto: dok. Kemenperin)
Menperin Airlangga Hartanto sedang memberikan Sambutan pada acara e-Smart IKM 2019 IKM GO DIGITAL di Kota Bogor (Foto: dok. Kemenperin)

Acara tersebut dihadiri 1000 orang peserta meliputi IKM dan masyarakat umum dari wilayah Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi, dan wilayah lainnya di Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kebijakan dan program pemerintah, edukasi pemanfaatan teknologi digital, serta perluasan akses pasar melalui e-commerce.

Acara yang dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop tersebut turut menggandeng 17 pelaku usaha dan teknologi dalam kolaborasi, seperti marketplace besar di Indonesia, logistik, perbankan, financial technology, dan information technology.

“Upaya pengembangan IKM melalui pemanfaatan teknologi digital ini untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0,” kata Airlangga.

Airlangga yakin penggunaan teknologi era revolusi industri 4.0 akan mampu mendongkrak produktivitas industri manufaktur secara efisien, termasuk sektor IKM. Bahkan produk-produk yang dihasilkan bakal lebih kompetitif dan inovatif.

“Oleh karena itu, ke depannya investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah industri 4.0,” ungkapnya.

Apalagi, Indonesia mempunyai potensi seiring dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan membaiknya infrastruktur telekomunikasi. Jika dilihat dari kontribusi yang cukup besar mulai dari jumlah dan penyerapan tenaga kerjanya, Airlangga yakin sektor IKM akan mampu menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional.

Menperin Airlangga Hartanto berfoto bersama dengan IKM Champion pada acara e-smart IKM 2019 IKM GO DIGITAL di Bogor (Foto: dok. Kemenperin) Menperin Airlangga Hartanto berfoto bersama dengan IKM Champion pada acara e-smart IKM 2019 IKM GO DIGITAL di Bogor (Foto: dok. Kemenperin)

“IKM sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga saat ini berjumlah sebanyak 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99% dari seluruh unit usaha Industri di Indonesia,” ungkapnya.

Dari jumlah unit usaha tersebut, terserap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta orang atau 65% dari total tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan. Airlangga juga mengungkapkan ada empat aspek yang dapat membentuk IKM lebih berdaya saing di pasar global. Pertama, mempunyai ciri khas produk. Kedua, pengembangan produk dan SDM yang berkualitas. Ketiga, pemanfaatan era digital dan terakhir pola pemasaran yang baik.

Sementara itu, Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan sepanjang tahun 2017 pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68% dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang. Selain itu, didukung dengan pengguna aktif smartphone di Indonesia yang terus tumbuh dari 38,3 juta orang pada 2014 menjadi 103 juta orang pada 2018.

“Penetrasi penggunaan internet itu diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online,” ujar Airlangga.

Sejak 2017, Kemenperin telah berupaya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap IKM di dalam negeri untuk bisa masuk dalam e-commerce melalui program e-Smart IKM. Hal ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mempermudah dan memperluas akses pasar bagi IKM nasional sekaligus memperbesar persentase produk Indonesia ‘unjuk gigi’ di e-commerce.

“Program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan GO-JEK Indonesia,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih. 

Kemenperin pun mencatat hingga akhir 2018, workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet Rp 2,37 miliar. Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87% dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10%, dan industri fashion sebesar 25,87%.

“Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10 ribu peserta untuk ikut dalam program ini,” ungkap Gati.

Hingga kini, program e-Smart IKM yang dilaksanakan di semua provinsi telah melibatkan beberapa pihak, seperti Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melibatkan pemerintah daerah. Ke depannya,  program e-Smart IKM juga akan memfasilitasi pelaku usaha agar dapat mengakses pasar yang lebih luas melalui kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di Indonesia.         

“Kerja sama ini meliputi pelatihan pemasaran online bagi IKM dalam melaksanakan operasional di dalam Alibaba.com serta pertukaran data dan informasi mengenai perkembangan dan pencapaian IKM yang masuk di dalam program e-Smart IKM,” paparnya.

Setelah sukses diselenggarakan di Semarang dan Bogor, Gati juga mengajak kepada para pelaku IKM untuk tidak melewati kesempatan bagus tersebut untuk ikut serta pada program e-Smart IKM di beberapa kota besar Indonesia lainnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com