Advertorial

Sekelumit Perjalanan BUMN, 21 Tahun Bersinergi Membangun Negeri

Kompas.com - 16/04/2019, 15:40 WIB

Masih terpatri dalam sejarah, bagaimana tahun 1997-1998 silam merupakan masa yang cukup kelam bagi perekonomian Indonesia. Berawal dari pincangnya neraca pembayaran, krisis ekonomi yang menimpa negara ini merambat ke merosotnya nilai tukar rupiah, inflasi tinggi, hingga terpuruknya korporasi akibat utang yang tak terbayar. Menurut laporan Bank Indonesia (BI) tahun 1998, jumlah kredit macet di perbankan nasional mencapai Rp 10,2 triliun. Hasilnya, ratusan perusahaan tumbang dan angka pengangguran melonjak hingga mencapai 20 juta orang.

Badan  usaha milik negara (BUMN) pun tak luput dari badai ini. Di tengah ketiadaan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaannya saat itu, suntikan dana dari negara adalah satu-satunya harapan. Pada 13 April 1998, pemerintah pun berinisiatif untuk membentuk Kementerian BUMN sebagai “juru selamat”. Lewat kementerian ini, BUMN bertransformasi menjadi tangan kanan pemerintah untuk membangun Indonesia yang sejahtera dengan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance dan strategi bisnis yang lebih baik.

Hari ini, 21 tahun telah berlalu dan transformasi BUMN telah membuahkan hasil, terutama sejak 4 tahun belakangan. Terhitung sejak tahun 2014 hingga 2018, terdapat peningkatan jumlah BUMN dari 118 menjadi 143 dengan peningkatan total aset mencapai Rp 3.142 triliun. Selain menunjukkan besarnya potensi berbagai sektor yang dapat dioptimalkan di Indonesia, hal ini pun menunjukkan pentingnya sinergi dalam pengelolannya.

“Berbagai hasil pencapaian kerja nyata seluruh BUMN tak lepas dari sinergi semangat membangun negeri,” kata Menteri BUMN Rini M. Soemarno.

BUMN hadir untuk membangun Indonesia

Lewat peningkatan konektivitas darat, laut, dan udara, selama 4 tahun terakhir BUMN telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di 458 kota dan kabupaten. Hasilnya, sekitar 79 ribu desa telah terjangkau sinyal telekomunikasi, pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 97,5 persen, dan terwujudnya BBM satu harga di 123 lokasi di seluruh Indonesia.

-- -

BUMN pun turut serta dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) senilai total Rp 113,9 triliun kepada 4,3 juta nasabah serta pembinaan ekonomi keluarga sejahtera “Mekaar” di 276 kabupaten dengan total nilai Rp 16,4 triliun untuk 4,2 juta nasabah ultra mikro.  Selain itu, BUMN pun mendukung pengembangan UKM lewat Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di 209 lokasi yang saat ini telah membina 12.522 pelaku dan mewadahi penjualan produknya melalui aplikasi belanja online.

Menurut Rini, BUMN harus bergerak sebagai satu keluarga dan saling membantu untuk mencapai hasil yang lebih besar. Indonesia pun diprediksi bajal menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonmi besar di dunia pada tahun 2045.

“Soliditas dan sinergitas antar BUMN harus dimulai dari puncak pimpinan tertinggi masing-masing perusahaan agar memberikan contoh untuk diikuti hingga pekerja di lapangan. BUMN yang bergerak dalam satu industri yang sama sekalipun harus mampu memahami semangat sebagai satu keluarga yang saling bahu membahu mencapai hasil yang lebih besar,” ujarnya.

-- -

Rangkaian kegiatan HUT Kementerian BUMN

Memperingati 21 tahun perjalanannya, Kementerian BUMN menggelar sejumlah kegiatan sosial menarik yang digelar sepanjang bulan Maret hingga April 2019. Mengusung tema “One Family, One Nation, One Vision to Exellence”, BUMN senantiasa berkontribusi maksimal untuk negara, menjadi agent of development, dan terus berjuang untuk menjadi pemain kelas dunia.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain Bersih-bersih Kampung yang mengajak para millennial perusahaan milik negara di berbagai wilayah di Indonesia untuk membersihkan lingkungan dan melakukan penghijauan. Ada juga BUMN Goes to Campus yang membuka kelas kreatif, program magang bersertifikat bagi 10 ribu peserta, serta membuka 11 ribu lowongan pekerjaan dimana 1.000 di antaranya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.

Tak ketinggalan, digelar pula Mandiri Banyuwangi Half Marathon pada 31 Maret 2019 lalu yang diikuti oleh ribuan peserta. Acara ini bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia. Selain itu, BUMN juga mempromosikan LinkAja di seluruh Indonesia yang memungkinkan masyarakat untuk membeli bahan pokok produksi BUMN dengan harga murah.

Menteri Rini pun menyatakan, rangkaian kegiatan ini dilakukan agar seluruh elemen BUMN dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat di berbagai lapisan.

“Pada akhirnya, tujuan utama keberadaan BUMN adalah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai bentuk syukur kami atas apa yang telah dicapai BUMN, inilah yang kami lakukan sebagai bakti kami kepada masyarakat dan negara ini,” tuturnya.

Melalui kedekatan ini, ia berharap agar masyarakat akan menjadi bagian dari BUMN dan mendukung BUMN dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com