Advertorial

Menapaki Kisah Kudus, Kota Kretek yang Penuh Cerita dan Sejarah

Kompas.com - 05/05/2019, 23:11 WIB

Kudus, sebuah kabupaten di timur kota Semarang yang dikenal sebagai penghasil rokok kretek terbesar di Jawa Tengah. Meski demikian, jangan berharap melihat hamparan ladang tembakau di kota kecil ini. Tanahnya yang didominasi tanah aluvial cokelat tua adalah salah satu alasan kota Kudus kurang ideal untuk ditanami tembakau.

Lantas, dari mana kota Kudus mendapatkan predikat kota kretek? Konon, sejarah kretek dimulai dari kota ini, saat Haji Djamhari yang merupakan penduduk asli Kudus merasa sakit di dadanya dan bereksperimen merajang cengkeh dan tembakau lantas melintingnya menjadi rokok. Suara “kretek kretek” dari cengkeh yang terbakar pun kemudian menjadi nama temuannya itu, sisanya tinggal sejarah.

Tak hanya dinobatkan sebagai kota kretek, Kudus pun dikenal sebagai kota santri karena kental akan nuansa Islam. Pada abad pertengahan, kota ini menjadi salah satu pusat perkembangan agama Islam di pulau Jawa. Faktanya, makam dan peninggalan Wali Songo yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria berada di kota ini sehingga menjadikan Kudus sebagai salah satu kota tujuan wisata religi.

-- -
 

Salah satu ikon peninggalan sejarah Islam di kota Kudus yang populer adalah Mesjid Menara Kudus di Desa Kauman yang sekaligus menjadi lokasi ziarah makam Sunan Kudus. Mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 ini memiliki menara yang menyerupai bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan corak Islam, Hindu, dan Buddha, sebuah bukti akulturasi dalam proses penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Istilah Gusjigang (bagus, mengaji, dan berdagang)  merupakan filosofi yang diajarkan oleh Sunan Kudus kepada masyarakat Kudus saat itu untuk memiliki budi pekerti yang bagus, pandai mengaji, dan juga pandai berdagang. Prinsip ini menjadi pedoman hidup para pengikutnya seiring perekonomian kota yang  mulai bangkit ketika perdagangan lintas negara di Sungai Gelis yang membelah kota Kudus dibuka.

Industri kretek, sejarah, dan wisata religi hanyalah sedikit dari sekian banyak daya tarik yang dimiliki kota kecil ini. Kudus pun menyimpan sejumlah keindahan alam, seperti indahnya panorama Gunung Muria serta beragam air terjun dan mata air alami yang sejuk.

Keunikan kota Kudus pun bisa dinikmati dengan cara yang berbeda, salah satunya dengan berolahraga lewat Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2019. Kembali di tahun keduanya, TKRM 2019 menghadirkan 4 kategori lomba yakni relay marathon, half marathon, 10k, 5k, dan kids fun run.  Sepanjang rute, para peserta akan melewati berbagai ikon dan pemandangan kota Kudus yang cantik.

-- -
 

Para peserta yang berhasil melewati garis finish pun akan mendapatkan medali finisher berbentuk puzzle dan berkesempatan untuk mengikuti relay marathon di Standard Chartered Singapore Marathon 2019. Ayo, segera daftarkan tim kamu untuk mengikuti Tiket.com Relay Marathon 2019! Dapatkan diskon hingga 30 persen lewat pendaftaran di sesi Early Bird mulai tanggal 4-31 Mei 2019 di tiket.com. Klik tautan ini untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com