Advertorial

Menikmati Pesona Alam Kota Kudus yang Menawan

Kompas.com - 07/05/2019, 21:20 WIB

Apa yang terlintas di benakmu saat ada yang membicarakan tentang kota Kudus? Mungkin beberapa dari kamu akan membayangkan Masjid Menara Kudus yang ikonik. Namun, ada juga yang langsung terbayang Liem Swie King yang merupakan  legenda bulutangkis kelahiran Kudus.

Kota yang identik sebagai kota kretek ini memang menyimpan banyak potensi yang menjadi daya tarik tersendiri. Selain banyaknya atlet bulutangkis yang lahir di kota ini dan wisata religinya, kota ini juga menyimpan potensi alam yang tak boleh kamu lewatkan.

 Berikut adalah enam destinasi wisata alam yang harus kamu kunjungi saat berada di kota Kudus.

1. Wisata Colo Kudus

Desa Colo berada di ketinggian lebih kurang 700 meter di atas permukaan laut ini memiliki pemandangan yang ciamik. Dari sini, kamu bisa menikmati panorama alam pegunungan yang asri dan indah.
Banyak aktivitas yang dapat kamu lakukan di desa ini. Mulai dari treking menyusuri kebun kopi yang sudah  ada sejak abad 18, belajar membatik, memetik buah segar, hingga berziarah kubur ke makam Sunan Muria.

2. Air Terjun Montel Kudus

Tak jauh dari Desa Colo, terdapat Air Terjun Montel yang memiliki ketinggian lebih kurang 50 meter dengan debit air yang cukup deras. Berada di kaki Gunung Muria membuat udara di sekitar air terjun menjadi lebih sejuk.
Menikati hawa yang segar dengan merendam kaki di air yang dingin pun bisa menyegarkan pikiranmu. Nah, bagi kamu pecinta fotografi, di sini akan dimanjakan dengan pemandangan rimbunnya pepohonya dan tanaman hijau yang membuat hasil jepretanmu terlihat alami.

3. Wisata Alam Rejenu Kudus

Naik sedikit dari Air Terjun Montel, kamu akan menemukan objek wisata yang berada di ketinggian sekitar 1.150 mdpl ini. Selain terdapat berbagai jenis tumbuhan rindang dan makam salah satu murid Sunan Muria, yaitu Syeh Sadzali,  wisata alam Rejenu ini memiliki tiga mata air alami yang memiliki rasa berbeda dan dipercaya memiliki khasiat tersendiri.Sumber air pertama memiliki rasa tawar-tawar masam yang dapat mengobati berbagai penyakit.

Mata air kedua mempunyai rasa yang mirip dengan minuman bersoda yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi masalah.  Sedangkan mata air ketiga memiliki rasa seperti minuman keras atau arak dipercaya berkhasiat dapat memperlancar rezeki bagi yang bekerja keras.

4. Gray Canyon Kudus

Bagi kamu pecinta selfie, cobalah kunjungi lokasi wisata yang berada di desa Tanjung Rejo, kecamatan Jekulo, Kota Kudus. Tebing-tebing tinggi yang dulunya adalah area tambang pasir dan batu akan menjadi latar foto yang epic. Lokasi yang mirip dengan Grand Canyon di Arizona ini pun menjadi objek wisata alam yang wajib dikunjungi saat berada di Kudus.

5. Bumi Perkemahan Wana Wisata Kajar
Sesuai dengan namanya, objek wisata yang satu ini biasa digunakan untuk berkemah. Namun, dikarenakan di lokasi ini memiliki area hutan pinus, banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan alamnya yang indah.

Ditambah dengan cuaca yang sejuk dan segar, Bumi Perkemahan Wana Wisata Kajar sangat cocok dikunjungi untuk melepas lelah.

6. Desa Wisata Wonosoco Kudus

Berbeda dengan objek wisata sebelumnya, desa wisata Wonosoco menyuguhkan pemandangan goa yang menarik. Setidaknya terdapat tiga goa yang dapat kamu kunjungi. Goa pertama adalah Goa Batu Cantik yang memiliki batu stalaktit putih yang mencuri perhatian.

Selanjutnya ada Goa Kraton yang di dalamnya menyerupai taman sebua keraton. Terakhir adalah Goa Surodipo yang terletak berdekatan dengan makan Surodipo, seorang tokoh Islam yang mendirikan desa Wonosoco.

Berbagai destinasi wisata alam yang ditawarkan Kudus tentunya dapat memberikan hawa segar untuk kamu yang penat dengan kehidupan perkotaan. Nah, selain dapat menikmati pesona alamnya, kamu juga bisa berolahraga dengan mengikuti “tiket.com Kudus Relay marathon 2019”. 

Ajang lomba balap lari yang berbeda dari biasanya ini telah terbukti mengundang antusiasme para peserta. Buktinya, TRKM 2019 ini menjadi kali kedua diadakan di Kudus, yang sebelumnya diadakan pada tahun 2018 di kota yang sama.

-- -

Dalam acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus 2019 ini memiliki lima kategori, yaitu relay marathon, half-marathon, 10K, 5K, dan kids fun run.  Dalam kategori Relay Marathon, tiap tim terdiri dari empat orang dengan minimal satu orang berbeda jenis kelamin.

Bagi peserta yang berhasil mencapai garis finish akan mendapatkan medali unik dengan bentuk puzzle. Nah, pada tahun ini bagi peserta yang finish di bawah cut off time 220 menit/tim berkesempatan mengikuti Standard Chartered Singapore Marathon 2019 kategori Ekiden secara diundi. Tak hanya itu, total hadiah lebih dari Rp 189 juta pun siap menantimu.

Ingin mencoba tantangan baru dengan mengikuti TRKM 2019 ini? Segera daftarkan diri di tautan ini. Bagi yang mendaftar pada tanggal 4-31 Mei 2019, kamu bisa mengikuti program early bird dan mendapatkan diskon sebesar 30 persen dari tiket.com.

Yuk segera klik di sini untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya! (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau