Advertorial

Mandiri Jogja Marathon 2019 - 5 Kesalahan Setelah Berolahraga Lari

Kompas.com - 31/05/2019, 13:11 WIB

BOLASPORT.com - Tak jarang, teman-teman kita yang berolahraga lari dan ruti melakukannya selama beberapa bulan ternyata tetap seberat dan segemuk sebelumnya.

Meski bisa memperbaiki kesehatan tubuh secara umum seperti meningkatkan kesehatan jantung, menguatkan otot serta tulang, dan menambah kebugaran, berlari tidak otomatis membuat seseorang langsing.

Bila tujuan kamu adalah mengejar ukuran tubuh yang lebih ideal, maka ada beberapa hal yang mungkin menjadi kesalahan Anda dan harus diperbaiki lain kali Anda berolah raga lari.

Dilansir dari Grid.ID, berikut ulasannya :

1. Anda harus menahan diri makan apapun setelah lari

Kebanyakan orang merasa sudah membakar banyak kalori setelah berlari sehingga tidak merasa bersalah ketika melahap lebih banyak makanan dari normal.

Padahal, lari jarak pendek dengan durasi 30 menit tidak sebanding dengan melahap cheeseburger, minuman soda, dan sebungkus kentang goreng.

“Inilah kesalahannya. Saat melihat jumlah kalori yang terbakar di mesin treadmill atau aplikasi, kita merasa 'berhak' mengembalikan jumlah yang sama lewat makanan,” ujar terapis diet Kim Feeney.

“Selain itu, latihan kardio membuat kita kelaparan, sehingga tanpa sadar makanan yang kita santap melebihi yang kita bakar.”

Bayangkan ini, Anda membakar 100 kalori untuk setiap kilometer jarak yang ditempuh. Jadi, Anda membakar 500 kalori setiap lima kilometer.

Setelah berlari, Anda menyantap nasi goreng atau mie goreng yang Anda kira kalorinya tak seberapa.

Padahal makanan itu mengandung sedikitnya 700 kalori. Tak heran bukannya menjadi langsing, perut kamu malah semakin buncit.

2. Anda istirahat terlalu lama

Tubuh perlu pemulihan setelah olahraga. Namun, beberapa orang mengambil waktu istirahat terlalu lama dengan tidak melakukan apapun.

Seseorang misalnya berlari pada hari Sabtu, lalu bermalas-malasan sepanjang akhir pekan.

Ia mungkin membakar sejumlah kalori saat lari, tetapi selama 48 jam setelahnya kalori yang terbakar mungkin lebih sedikit dibanding seandainya dia melakukan kegiatan lain seperti piknik atau jalan-jalan ke mal.

3. Ngemil dan bermalas-malasan

Ketimbang tidur-tiduran sebagai bentuk pemulihan, lebih baik bila kamu melakukan kegiatan fisik yang ringan atau sedang, seperti mencuci mobil, berjalan santai, atau memotong rumput.

Dengan begitu, tubuh bisa memulihkan diri, sekaligus tetap membakar kelebihan kalori.

4. Tubuh cepat menyesuaikan diri

Hal lain yang membuat tujuan lebih sulit dicapai adalah karena tubuh Anda mudah beradaptasi sehingga membuat usaha lebih ringan.

Mungkin pada minggu pertama berlari, tubuh masih kaget dan membutuhkan lebih banyak energi untuk menyelesaikan kegiatan itu.

Namun, pada minggu-minggu berikutnya, tubuh sudah menyesuaikan diri sehingga aktivitas berlari tidak seberat sebelumnya.

Secara biologis, tubuh kita memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap gerakan berulang sehingga jumlah kalori yang terbakar untuk sebuah usaha akan semakin kecil.

Jika Anda rutin berlari, kalori yang dibakar tubuh akan semakin sedikit dari waktu ke waktu.

5. Anda tidak berlatih beban

Berlari memang akan membakar kalori. Namun, Anda perlu melatih otot-otot kita karena di situlah tungku pembakar kalori berada.

Berlari saja hanya akan menghasilkan ketahanan otot, tetapi tidak membangun banyak massa otot. (Grid.ID/Alfa Pratama)

Nah, langkah-langkah ini bisa Anda hindari untuk mempersiapkan diri lebih baik sebelum mengikuti event lari seperti Mandiri Jogja Marathon untuk tahun-tahun ke depannya.

#mandirijogjamarathon2019

Link: https://www.bolasport.com/read/311722119/mandiri-jogja-marathon-2019-5-kesalahan-setelah-berolahraga-lari?page=all

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com