MALANG – Mengatasi rendahnya penguasaan bahasa asing masyarakat Indonesia, tiga mahasiswa UM ciptakan alat komunikasi lintas bahasa.
Komunikasi memang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi, kita dapat memberi dan menerima informasi. Namun jika berbeda bahasa, komunikasi kian sulit dilakukan.
Dari data EF EPI tahun 2017, tingkat penguasaan bahasa Inggris masyarakat Indonesia memiliki skor 52,15 dengan status rendah. Indonesia berada pada peringkat 39 dari 80 negara yang mengikuti survei.
Kemampuan bahasa asing yang rendah ini yang mendorong tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) untuk menciptakan aplikasi yang diberi nama SPETRA (Speech Translation App).
Ketiga mahasiswa itu adalah Edward Mesak Dua Padang, Arief Yoga Pangestu, dan Adjie Rosyidin yang dibimbing oleh Azhar Ahmad Smaragdina.
Kecanggihan aplikasi SPETRA
SPETRA memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang asing yang berbeda bahasa. Aplikasi penerjemah bahasa ini diintegrasikan dengan earphone untuk menerima input dan output terjemahan bahasa.
Berbeda dengan aplikasi terjemahan pada umumnya, SPETRA memungkinkan penerjemahan teks, suara, gambar, tulisan, bahkan bahasa isyarat, sehingga aplikasi ini sangat ramah terhadap semua orang.
Sebelumnya, inovasi penerjemah bahasa memang sudah banyak diciptakan. Namun, pengguna harus mengetik atau menekan tombol untuk menerjemahkan. Selain tidak dapat dipakai oleh semua orang, cara lama tersebut kurang nyaman dalam penggunaannya.
Dengan aplikasi SPETRA, pengguna hanya perlu menyambungkan earphone-nya lalu memilih output terjemahan, membagikan salah satu earphone kepada lawan bicara dan memulai percakapan.
Komunikasi yang berlangsung dengan aplikasi ini benar-benar handsfree dan face-to-face sehingga sangat natural dan tanpa distraksi.
Bahkan untuk berbicara dengan orang tunawicara atau tuli, pengguna dapat menggunakan fitur gesture translation untuk memahami arti bahasa isyarat yang digunakan lawan bicara.
“Melalui inovasi ini, kami berharap komunikasi antarwarga lokal dengan wisatawan asing yang datang ke Indonesia dapat berlangsung dengan baik dan lancar” ungkap ketua tim, Edward Mesak.
Project aplikasi SPETRA ini telah mendapatkan dukungan dan pendanaan dari Ristekdikti dan sedang dalam proses pengembangan. Untuk memperkenalkannya kepada masyarakat, Inovasi ini dapat dikunjungi pada website official www.spetra.id.