Advertorial

Komposer YANNI dan Artis Dunia Akan Meriahkan Prambanan Jazz Festival 2019

Kompas.com - 28/06/2019, 10:23 WIB

KOMPAS.com – Tahun ini, Prambanan Jazz Festival akan kembali digelar pada 5, 6 dan 7 Juli 2019. Gelaran kelima event tersebut akan dipromotori Rajawali Indonesia dan TWC (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko).

CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi mengatakan, gelaran Prambanan Jazz Festival tahun ini akan memberikan banyak kejutan istimewa kepada para pencinta musik di Indonesia maupun mancanegara.

Salah satu kejutan adalah Panggung Millenial yang akan menampilkan musisi-musisi millennial terkini. Panggung Millenial ditujukan untuk memberikan sesuatu spesial kepada generasi millenial.

Para generasi muda diharapkan bisa mendapatkan kesan berbeda kala menikmati kemegahan Candi Prambanan bersama dengan alunan musik dari para musisi yang mewakili generasinya.

“Ini adalah momen yang sangat istimewa bagi para generasi millenial. Selain bisa menikmati keindahan Candi Prambanan, mereka bisa hangout di area festival sambil menikmati musik dari para musisi yang mewakili generasinya. Panggung Millenial sendiri akan digelar pada hari pertama penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival 2019,” lanjut Anas.

Dimeriahkan para musisi ternama dunia dan Tanah Air

Salah satu musisi yang akan tampil di Panggung Millenial adalah artis internasional, Calum Scott dengan lagu hitsnya “You Are the Reason” yang merajai Billboard Chart di seluruh dunia.

Sementara artis Indonesia di antaranya adalah Tashoora, GAC, Sisitipsi, Galabby, Danilla Riyadi, Calvin Jeremy, Ardhito Pramono, Hanin Dhiya, dan Sisitipsi.

Panggung Millenial juga akan digelar di panggung Hanoman dan bisa disaksikan sejak sore hingga tengah malam. Prambanan Jazz kali ini tetap menggunakan dua panggung, yaitu Rorojonggrang Stage untuk special show dan Hanoman Stage untuk festival show.

Direktur Utama TWC, Edy Setijono melanjutkan, selain banyak musisi hebat, akan hadir pula sederet nama besar yang mampu menyihir para pencinta musik di Indonesia dan mancanegara seperti Yanni, Brian McKnight, dan Anggun.

“Khusus Yanni, ini sangat spesial karena Yanni adalah musisi yang identik sering menggelar konsernya di situs-situs bersejarah dunia. Di antaranya pernah menggelar konser di Forbidden City China, Piramida Mesir, Toji Temple Japan, dan Coloseum,” lanjut Eddy.

Ia melanjutkan, tahun ini untuk pertama kalinya Yanni akan menggelar konser di Candi Prambanan. Yanni akan membawakan karya-karyanya yang ada dalam album “Live at The Acropolis” sebagai bagian dari 25 tahun konser Yanni di Acropolis.

“Ini adalah suatu hal yang sangat istimewa sekali, Anda belum tentu akan menjumpai peristiwa kebudayaan ini 10 atau 20 tahun lagi” jelas Edy.

Hadir pula beberapa artis Indonesia seperti Yura Yunita, Jogja Hip Hop Foundation Jazz Version, Maliq D’Essentials, Rida Sita Dewi, Saxx In The City, Pusakata, Yovie & His Friends (Mario Ginanjar, Dudy Oris, Arsy Widianto, Brisia Jodie, 5 Romeo).

Masih akan ada penampilan dari Andien, Glenn Fredly, Tulus, Bali Lounge (Tompi, Lewis Pragasam, Rick Smith, Hari Toledo & Yongki), dan Ari Lasso.

Edy melanjutkan, pianis kelahiran Meksiko, Alex Mercado akan tampil di hari pertama. Ini merupakan bagian diplomasi budaya melalui musik dan sebagai bentuk dukungan dari kedutaan Mexico dalam perhelatan Prambanan Jazz tahun ini.

Libatkan banyak pihak

Prambanan Jazz tahun ini akan menggandeng beberapa pihak untuk bersinergi menciptakan berbagai kerja sama inovasi yang nantinya akan meningkatkan kunjungan wisata di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

Sementara Creative Director Prambanan Jazz 2019, Bakkar Wibowo menyampaikan, gelaran tahun ini bertema Music, Heritage, Extraordinary.

Tema itu ditujukan untuk menjadikan Prambanan Jazz Festival sebagai momentum untuk lebih mengenalkan Candi Prambanan sebagai karya anak bangsa melalui musik terbaik dan berkelas internasional kepada dunia.

Prambanan Jazz juga akan menampilkan commission artist Agan Harahap, seorang seniman foto yang sempat mengguncang dunia melalui karya-karya uniknya.

“Jadi nanti Agan Harahap akan membuat beberapa karyanya dengan merespon line up artis yang akan tampil melalui media seni yang nantinya akan kita tampilkan di dalam area venue penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival,” lanjut Bakkar.

Ia melanjutkan, akan banyak konsep menarik dari Agan. Pihaknya berharap agar hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Heri Pemad Art Management dan Ong Hari Wahyu juga akan digandeng untuk pembuatan visual artistik seperti gate dan stage.

Selanjutnya Project Director Prambanan Jazz Festival 2019, Palwoto menambahkan, tahun ini tetap akan ada Pasar Kangen sebagai upaya memberi ruang ekonomi lokal untuk ikut terlibat melalui sajian kuliner lawasan dan masa kini yang lezat.

Direktur Utama PT Melon Indonesia by Telkom, Dedi Suherman menyampaikan, seluruh tiket akan dikelola oleh PT Melon melalui kanal-kanal penjualan tiket onlineseoerti Tiket Apa Saja, Tiket.com, Traveloka, Kiostix, Raja Karcis, Go-Tix dan Blanja.com.

Harga tiket adalah Daily Pass Rp250.000 per hari dan tiket terusan selama tiga hari Rp 600.000 (exclude special show).

Hari pertama: Daily Pass Rp 250.000 (all festival show), Hari kedua: Diamond Rp 6.000.000, Platinum Rp 3.000.000, Gold Rp 2.000.000, dan Silver Rp 1.000.000. Hari Ketiga: Diamond Rp 3.500.000, Platinum Rp 2.500.000, Gold Rp 1.500.000, dan Silver Rp 750.000.

Tiket special show sudah termasuk tiket masuk Candi Prambanan dan Festival show. Informasi selengkapnya dapat didapat melalui akun resmi Instagram, Twitter, dan Facebook @PrambananJazz dengan tagar #PrambananJazz2019 atau melalui hotline 082226664343.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau