Advertorial

Raffles College Bantu Mahasiswa Akses Pendidikan Internasional Tanpa Harus ke Luar Negeri

Kompas.com - 05/07/2019, 09:00 WIB

Perkembangan  yang begitu pesat di seluruh dunia telah membuka begitu banyak kesempatan sekaligus semakin memperketat persaingan. Karenanya, para generasi muda harus membekali diri dengan pendidikan berwawasan global.

Hal inilah yang disampaikan oleh Ivy Lau, College Director Raffles College saat memberikan sambutan dalam acara Raffles College Agent Gathering 2019 yang bertempat di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta pada Kamis (4/7) siang.

“Dunia bisnis saat ini tidak memiliki batasan. Artinya, dunia pendidikan pun harus berubah dan menyesuaikan diri untuk menghadapi perekonomian yang semakin bebas,” tuturnya.

Pendidikan yang baik bukan hanya soal prestasi akademis yang gemilang, namun juga bagaimana karakter seseorang terbentuk hingga memiliki kepemimpinan dan kreativitas yang tinggi. Kuliah di perguruan tinggi luar negeri merupakan mimpi besar bagi banyak orang. Selain  melatih kemandirian, mahasiswa pun bisa belajar lebih banyak tentang budaya, etos kerja, serta wawasan di belahan dunia lain yang belum pernah ia temui.

Namun, tak semua orang bisa meninggalkan negara mereka untuk menikmati kesempatan kuliah di luar negeri. Biaya yang tinggi kerap menjadi alasannya. Tinggi rendahnya biaya ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang lokal terhadap mata uang negara tujuan. Inilah yang menjadi salah satu tantangan bagi para orangtua dan calon mahasiswa.

Telah hadir selama 17 tahun di Indonesia, Raffles College (sebelumnya dikenal sebagai INTI College Indonesia) menjawab tantangan ini. Raffles College merupakan bagian dari The Raffles Christian Group of School yang membuka akses pendidikan internasional bagi mahasiswa tanpa harus meninggalkan negara asalnya.

Di Raffles College, mahasiswa akan menjalani pendidikan dengan kurikulum internasional berbahasa Inggris dan standard pengajaran internasional di kampus Raffles College yang berlokasi di Jakarta. Raffles College telah menjalin kerja sama dengan sejumlah Universitas di Australia, Singapura, dan Inggris. Dengan demikian, mahasiswa dapat melangsungkan studi sepenuhnya di Jakarta dengan kurikulum internasional dan lulus dengan gelar internasional atau menyelesaikan tahun terakhirnya di universitas luar negeri yang dipilih.

Selain mengusung pendidikan berkualitas internasional, Raffles College pun terus mendorong mahasiswanya untuk memiliki sifat kepemimpinan dan inovatif yang menjadi kunci dalam dunia bisnis. Hal ini pun diimplementasikan lewat berbagai kegatan kampus, seperti kunjungan ke perusahaan serta berbagai workshop dan seminar.

“Program pendidikan kami tidak hanya murni akademik, tapi kami juga bersinggungan langsung dengan dunia industri untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh industri saat ini,” kata Ivy saat diwawancarai oleh Kompas.com.

Dalam kesempatan yang sama, Ivy pun menyampaikan apresiasinya kepada para agen pendidikan yang turut berjasa dalam mempertemukan orang tua dan calon mahasiswa dengan Raffles College untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

- -

Raffles College bermitra dengan 12 universitas di 6 negara dan memiliki 3 program pendidikan yang bisa dipilih oleh mahasiswa yakni program Pre University (program persiapan sebelum masuk universitas tahun pertama), Program Sarjana Desain, dan Program Sarjana Bisnis. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi website Raffles College.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau