Advertorial

Bikin Bangga Indonesia, Ferron Ekspor Obat ke Eropa

Kompas.com - 20/07/2019, 10:54 WIB

Komitmen untuk membangun industri farmasi tanah air terus ditunjukkan oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, anak perusahaan Dexa Group ini juga serius melayani pasar internasional melalui ekspor produknya. Konsistensi tersebut berbuah manis, Selasa (2/7) lalu, Ferron mengekspor sebanyak 5 juta tablet Avamina SR® buatannya ke Polandia. Ekspor ini pun menjadikan Ferron sebagai perusahaan farmasi nasional pertama yang sukses menembus pasar Polandia.

Prosesi simbolis ekspor perdana dilakukan di pabrik PT Ferron Par Pharmaceuticals di Kawasan Industri Jababeka dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Kepala BPOM Penny K. Lukito, Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczyñska, dan Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono. Turut hadir pula Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji serta jajaran direksi Dexa Group lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyatakan kebanggaannya terhadap Ferron yang mampu mensejajarkan diri dengan perusahaan farmasi besar lainnya di kancah internasional. Sejak memulai ekspor pertamanya pada tahun 1993 ke Myanmar, Dexa Group terus merambah negara tujuan ekspor lainnya di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika.

“Ini tidak mudah karena dulu kita tidak dianggap oleh negara yang lebih berbudaya untuk masuk ke standar mereka. Artinya, memang kualitas dan keamanan menjadi syarat untuk kita masuk ke dalam negara mereka. Tetapi Dexa bisa menembus semua untuk memasukkan produk obatnya,” tuturnya.

Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Direktur PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno menekan sirine pelepasan ekspor produk Avamina SR® ke Polandia. Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Direktur PT Ferron Par Pharmaceuticals Benny Sutisna Suwarno menekan sirine pelepasan ekspor produk Avamina SR® ke Polandia.

Apresiasi serupa disampaikan oleh Kepala BPOM Penny K. Lukito. Menurutnya, Ferron berhasil memanfaatkan penelitan dan pengembangan (research and development) untuk menciptakan produk obat inovatif yang diminati oleh pasar internasional. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan serta usaha BPOM untuk mendorong hilirisasi produk farmasi lokal. Ia pun melihat Dexa Group bukan hanya sebagai perusahaan farmasi yang tingkat produksinya terus berkembang, namun juga berkontribusi dalam pencapaian nawacita.

“Implikasinya bukan hanya satu poin nawacita. Saya melihat dalam tiga tahun terakhir ini Dexa Group selalu berinovasi dan mengembangkan ekspor produknya. Selain itu juga bekerja sama dengan BPOM mendukung pencapaian Inpres Nomor 6 Tahun 2016,” kata Penny.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian pun mendukung langkah produsen farmasi untuk memperluas pasarnya ke negara ekspor non-tradisional seperti negara-negara Amerika Latin, Eropa Timur, hingga Afrika.

“Ekspor perdana ini menjadi milestone keberhasilan PT Ferron Par Pharmaceuticals sebagai salah satu industri farmasi nasional yang mampu berkembang memperluas pasar ekspor,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.

Dexa Group pun terus memantapkan langkahnya untuk menjadi pemain yang diperhitungkan di pasar global. Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji menyatakan, Polandia menjadi langkah pertama Ferron untuk masuk ke negara Eropa lainnya seperti Belarus dan Rusia. Sebagai permulaan, Ferron mengekspor 5 juta tablet Avamina SR® ke negara tersebut dengan target ekspor keseluruhan sebanyak 15 juta tablet pada tahun ini. Polandia merupakan salah satu pasar yang menantang karena dikenal sebagai negara dengan regulasi ketat untuk produk farmasi.

Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan ekspor perdana produk Avamina SR®. Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan ekspor perdana produk Avamina SR®.

Avamina SR® merupakan obat diabetes inovatif yang mengandung zat aktif metformin dengan teknologi sustained release (SR). Kandungan obat ini dilepaskan secara bertahap dan perlahan sehingga mencapai kadar stabil dalam plasma darah. Dengan demikian, Avamina SR® cukup dikonsumsi satu kali setiap harinya.

“Jadi akan hancur dalam 24 jam dan memang menggunakan teknologi yang inovatif. Jadi mengonversi dari tiga kali sehari menjadi satu kali sehari,” lanjut Krestijanto.

Inovasi ini pun tak lepas dari konsistensi Dexa Grup dalam penelitian dan pengembangan produknya. Hal ini dilakukan dengan menyisihkan 5 persen dari pendapatan bersihnya untuk pengembangan produk farmasi baru. Tak kurang dari 500 peneliti di Dexa Group bekerja untuk menemukan formulasi baru, produk baru, maupun pengembangan obat modern asli Indonesia. Selain Avamina SR®, produk Ferron yang juga diminati oleh pasar internasional adalah Vankomisin, Terbinafine, dan Lamotrigine

Saat ini,  90 persen produksi Dexa Group melayani pasar domestik. Ke depannya, Dexa Group akan terus meningkatkan kinerja ekspor dan menargetkan pertumbuhan ekspornya naik hingga 20 persen pada tahun ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com