Advertorial

42 Proyek Sumbangkan US$ 43,3 Miliar Investasi Hulu Migas Hingga 2027

Kompas.com - 25/07/2019, 19:18 WIB

Hingga Juni 2019, realisasi lifting minyak gas dan bumi (migas) berhasil mencapai 89 persen dari target 2 juta barel setara minyak perhari (BOEPD) yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sejauh ini, total lifting migas telah mencapai angka 1,8 juta BEOPD dengan rincian lifting minyak sebesar 752 ribu barel per hari (BOPD) serta lifting gas 1,06 juta BOEPD. Pada 2019, target lifting migas diproyeksikan dapat tercapai di semester kedua mengingat 9 dari 11 proyek akan mulai berproduksi (onstream) pada kuarta ketiga dan keempat.

Pada paparan kinerja hulu migas semester satu pada 19 Juli 2019 silam di Jakarta, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan empat strategi jangka panjang yang akan diterapkan. “Hal ini dalam upaya meningkatkan produksi migas,” ujarnya.

Strategi pertama yang dilakukan adalah dengan mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan reaktivasi sumur yang tidak berproduksi (idle) dan mengimplementasikan inovasi dan teknologi tepat guna.

Kemudian SKK Migas pun berencana untuk menerapkan transformasi dari sumber daya hingga menjadi produksi migas dengan percepatan monetisasi. Selain itu, SKK Migas pun menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR) serta strategi eksplorasi secara intensif.

Sejauh ini investasi hulu migas hingga bulan Juni telah mencapai angka US$ 5,21 miliar, meningkat 16 persen dibanding capaian semester satu pada tahun 2018. Investasi hulu migas ini diproyeksikan akan terus meningkat, mengingat terdapat 42 proyek utama dengan total investasi US$ 43,3 miliar hingga 2027 mendatang.

Total produksi dari 42 tersebut mencapai 1,1 juta BOEPD dengan rincian produk minyak sebesar 92,1 ribu BOPD serta gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari. Empat di antaranya adalah proyek strategis nasional (PSN) yang diprioritaskan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang kian meningkat.

Hingga 30 Juni 2019, 13 persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) telah disetujui dan meningkatkan potensi cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe). Jumlah tersebut secara keseluruhan menghasilkan rasio penggantian cadangan (RRR) sebesar 23,85 persen dari target APBN 2019 sebesar 100 persen.

Revisi persetujuan POD pertama Lapangan Abadi yang secara resmi telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 5 Juli 2019 silam, secara otomatis meningkatkan angka RRR menjadi 300 persen.

- -

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com