Advertorial

Konservasi Daerah Tangkapan Air, PLN UIP JBT I Lakukan Kegiatan Penanaman Pohon Di Kab. Bandung Barat Dan Cianjur

Kompas.com - 31/07/2019, 12:04 WIB

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (selanjutnya disebut PLN UIP JBT I) bersama dengan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten tahun ini kembali melaksanakan kegiatan penggiat lingkungan dalam bentuk kegiatan “Konservasi Hutan dan Reboisasi di Daerah Tangkapan Air PLTA Upper Cisokan Pumped Storage dan sekitarnya untuk periode tahun 2018-2019.” Kegiatan ini selaras dengan komitmen PLN dalam menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (selanjutnya disebut PLTA UCPS) rencananya akan menggunakan dua buah genangan (Waduk/ Reservoir) kecil yang berada di sebelah barat Waduk Saguling dan sebelah barat daya Waduk Cirata. Waduk hilir (Lower Reservoir) dibuat dengan cara membendung sungai Cisokan menjadi genangan seluas ±260 Ha, sedangkan Waduk Hulu (Upper Reservoir) dibuat dengan cara membendung sungai Cirumamis (anak sungai Cisokan) menjadi genangan seluas ± 80 Ha. Nantinya, PLTA UCPS akan mempunyai 4 (empat) pompa-turbin yang masing-masing berkapasitas 260 MW.

Pembangunan PLTA UCPS tentunya akan mempengaruhi daerah tangkapan air di sekitarnya. Oleh sebab itu, PLN UIP JBT I melakukan kegiatan penggiat lingkungan konservasi hutan dan reboisasi di daerah tangkapan air PLTA UCPS dan sekitarnya guna menjaga kelestarian lingkungan dan sebagai bentuk pembangunan yang berkelanjutan.

Kegiatan penggiat lingkungan ini telah dilakukan oleh PLN UIP JBT I sejak tahun 2015 hingga saat ini berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PLN dengan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten.

Kegiatan yang dilaksanakan di area Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur ini terdiri dari kegiatan reboisasi/penanaman, pengelolaan hutan yang terdiri dari penanaman serta pemeliharaan tanaman, monitoring kawasan hutan, dan pengelolaan keanekaragaman hayati di area yang terkena dampak proyek PLTA UCPS. Jenis tanaman yang ditanam pada tahun 2019 ini diantaranya tanaman pinus (Pinus Merkussi) untuk tanaman pokok, Suren (Toona Sureni) untuk tanaman tepi dan tanaman buah-buahan untuk tanaman pengisi .

Tanaman yang terpilih merupakan hasil rekomendasi dari kegiatan PRA ( Participatory Rural Appraisal) yang melibatkan masyarakat sekitar PLTA UCPS pada tahun sebelumnya. Untuk tahun 2019, PLN bersama para penggiat lingkungan menanam di area seluas 74,20 Ha yang berada di bawah pengawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan. Bila ditotal sejak tahun 2015, maka area yang sudah ditanami adalah seluas 113,68 Ha meliputi KPH Bandung Selatan dan KPH Cianjur. Untuk memastikan keberhasilan program penanaman dan pemeliharaan PLN bersama Perhutani melakukan evaluasi tanaman secara berkala. Evaluasi terakhir telah dilakukan pada 17 Juli 2019 untuk kegiatan penanaman yang telah dilaksanakan pada tahun 2019.

- -

Kegiatan konservasi hutan dan reboisasi di daerah tangkapan air PLTA UCPS dan sekitarnya diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk kelancaran pembangunan proyek PLN maupun masyarakat di sekitar proyek.

Bila dilihat dari segi kebermanfaatan, melalui kegiatan ini diharapkan taraf kehidupan masyarakat dari perolehan sumber daya hutan di masa mendatang tetap terjaga, serta tingkat keresahan masyarakat akan kemungkinan terjadinya longsor dan kekeringan di daerah sekitar PLTA UCPS dapat menurun.

Selain Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, kegiatan ini juga melibatkan beberapa pihak diantaranya PLN UPP (Unit Pelaksana Proyek) Kit JBT 1 selaku unit pelaksana pembangunan PLTA UCPS, Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Bandung Selatan, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Gunung Halu, BPKH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) Gunung Halu, Aparat Keamanan Kecamatan Rongga, Aparat Desa Gunung Halu, dan beberapa Siswa SMK Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau