Advertorial

Menjelajahi Keanekaragaman Seni Rupa Indonesia

Kompas.com - 02/08/2019, 11:23 WIB

Indonesia merupakan negara yang kaya akan karya seni rupa, mulai dari lukisan ekspresionis hasil karya Arie Smit hingga lukisan figuratif Basoeki Abdullah. Koleksi seni rupa Indonesia pun mengandung berbagai macam tema dan aliran, seperti pemandangan alam dari zaman kolonial oleh seniman seperti Gerard Adolfs, lukisan abstrak yang digambarkan oleh seniman Bandung seperti Ahmad Sadali dan gaya dekoratif seperti yang terlihat di lukisan seniman dari Jogja, Abas Alibasjah. Tak perlu diragukan lagi jika Indonesia adalah tempat bagi seniman dari semua lapisan masyarakat untuk bersemi.

Bali adalah tempat dimana seni rupa Indonesia tumbuh berkembang. Bahkan, menurut kurator seni Amir Sidharta kekayaan alam dan budaya Bali memang telah mengilhami banyak seniman yang berlatar belakang yang berbeda-beda. Dirinya mencontohkannya dengan seorang Krijono, seniman Jawa keturunan Arab yang melukiskan orang Bali. Kemudian Kay It, seorang Bali dari etnis Tionghoa yang menggambarkan sebuah upacara dengan ekspresif, serta Arie Smit yang kelahiran Belanda mampu menggambarkan cahaya dan warna di sekitar kuil.

Lelang lukisan adalah suatu cara untuk mencari dan membeli benda seni rupa dengan harga yang beragam. Dari harga terendah yang mulai dari Rp 4 juta hingga mencapai Rp 180 juta, dengan lelang para penggemar seni dapat menikmati berbagai lukisan, patung, hingga karya seni lain.

Pada bulan Agustus ini akan diadakan lelang seni rupa terbaru oleh Sidharta Auctioneer yang bertujuan menampilkan keragaman seni Indonesia melalui koleksi 132 karya seni oleh seniman terkenal seperti Basoeki Abdullah, Arie Smit, serta berbagai seniman kontemporer lain seperti Putu Sutawijaya.

Pameran dan lelang seni ini akan diselenggarakan di Opus Ballroom, Gedung Tribrata pada tanggal 1-3 Agustus 2019. Koleksi seni rupa Sidharta Auctioneer akan dikelompokkan berdasarkan tema dan era dimana setiap kelompok menceritakan kisah berbeda dari sejarah seni Indonesia dan menunjukkan bagaimana seniman mengekspresikan subjek yang sama dari berbagai sudut pandang.

- -

Karya seni istimewa berjudul “Potret Ibu Mayar Sari” (lot #077), adalah salah satu karya paling menarik dari Basoeki Abdullah. Dalam lukisan ini, beliau menggambarkan seorang wanita yang feminin, mandiri dan nasionalis. Berbeda dengan lukisan-lukisan Basoeki Abdullah lainnya yang menggambarkan wanita dalam posisi menunduk. Bagi yang tertarik dengan realisme Indonesia atau lukisan figuratif yang lain, karya-karya Abedi (lot #089), Sumardi (lot #032) dan Sudarso (Lot #031 & 093) juga terdapat dalam koleksi ini.

- -

Sejumlah karya seni kontemporer seperti Erica Hestu Wahyuni dan Ronald Manulang juga turut ditampilkan. Karya Putu Sutawijaya yang bertajuk “Mau Lari Kemana???” (lot #118) dan “Menggapai Harapan” (lot #124) tentu tak luput untuk dapat dinikmati. Karya Sutawijaya, seorang maestro yang terkenal dengan gambaran figuratif lelaki dalam berbagai pose juga turut dipamerkan.

- -

Tentu saja banyak karya seni indah dalam lelang ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Amir Sidharta, ketua dan director Sidharta Auctioneer, mengajak para penggemar seni untuk melihat koleksi tersebut secara langsung. “Siapa pun bisa datang untuk menikmati karya seni dan pelelangannya,” ujarnya.

Lelang akan diadakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019 mulai pukul 3 sore. Namun, koleksi seni terbuka untuk umum mulai dari Kamis 1 Agustus 2019 di Ballroom Opus Gedung Tribrata, Jl. Darmawangsa Raya, Jakarta. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau