Advertorial

Berbelanja di Toko Kelontong, Sebuah Tradisi yang Perlahan Luntur

Kompas.com - 14/08/2019, 08:57 WIB

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, turut menjamur pula toko online dan usaha ritel. Hal ini tentu mengubah kebiasaan kita dalam berbelanja. Tanpa disadari, toko kelontong yang dahulu menjadi primadona dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari perlahan tergantikan perannya.

Jika kita tilik lebih jauh lagi, toko kelontong tak hanya sebagai tempat untuk mencari kebutuhan sehari-hari saja. Lebih dari itu, transaksi dan interaksi disana memiliki nilai nilai intrinsik yang seringkali luput dari perhatian kita. Tradisi yang melekat, menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran yang kita anut selama ini.

Tradisi tawar menawar harga

Sebuah proses yang awalnya merupakan adat dan kebiasaan, seiring berjalannya waktu pun perlahan melekat dan menjadi salah satu budaya khas masyarakat Indonesia. Proses tawar menawar menjadi salah satu ciri khas dalam transaksi di pasar-pasar tradisional, khususnya di toko kelontong. Disebut menjadi ciri khas karena pada faktanya, budaya ini jarang sekali ada pada toko online dan gerai retail.

Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

Indonesia selalu dikenal sebagai masyarakat yang komunal, menjunjung tinggi sikap gotong royong dan membantu sesama. Sikap dan kepekaan ini tentunya tak serta-merta muncul begitu saja, melainkan timbul dari interaksi-interaksi yang terjadi di ruang publik. Dengan berbelanja di pasar tradisional dan toko kelontong, kita memberikan sumbangsih untuk merawat tradisi ini.

Mendukung produk lokal

Perkembangan teknologi membuat sekat-sekat antar negara perlahan runtuh. Salah satu konsekuensi dari hal tersebut adalah membanjirnya produk-produk luar yang menghantam produk lokal. Sejak dulu, toko kelontong selalu menjadi “rumah” bagi produk-produk lokal untuk berbagai skala, baik usaha kecil maupun besar.

Tanpa kita sadari, ternyata banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan berbelanja di toko kelontong terdekat rumah kita. Kita bisa merawat tradisi dan budaya yang telah lama melekat dalam kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia dengan berbelanja di toko kelontong.

Menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun ini, sekitar 100,000 toko kelontong disekitarmu yang tergabung kedalam program SRC akan berusaha untuk mengadakan lomba makan kerupuk terbesar se-Indonesia. Kegiatan yang siap memecahkan rekor MURI ini merupakan salah satu kontribusi mereka untuk negeri, serta menjadi bentuk ajakan untuk mengingat kembali perjuangan bangsa Indonesia.

Anda bisa turut meramaikan kegiatan ini dengan mengikuti lomba makan kerupuk yang mereka adakan, ataupun mengikuti photo challenge dengan total hadiah 170jt untuk membagikan kemeriahan perayaan ini di sekitar tempat tinggal Anda.

Klik tautan ini untuk mengetahui tata cara lomba dan toko kelontong mana saja yang mengikuti aktivitas ini, yuk ikutan!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com