Advertorial

Mengenal Wirasakti Setyawan, Traveler Puitis yang Sukses Merilis Buku Kedua

Kompas.com - 06/09/2019, 14:29 WIB

Wirasakti Setyawan, akrab disapa Wira, adalah seorang traveler, dan penulis yang baru saja menerbitkan buku keduanya berjudul Derana pada 29 Juli 2019 lalu. Wira mengawali karirnya sebagai penulis dari sering mengunggah foto-fotonya di Instagram dengan caption sajak untuk menerangkan pesan tersirat yang ingin ia sampaikan. Hingga kini Wira dikenal sebagai seorang penulis bergenre puisi/fiksi bertema remaja-dewasa.

Wirasakti Setyawan, Berlin, 2019. Wirasakti Setyawan, Berlin, 2019.
Lewat pengalaman perjalanannya keliling dunia, Wira menemukan banyak inspirasi yang membuat tulisannya kaya akan diksi. Selain itu, Wira mampu mengangkat kisah-kisah yang berasal dari kegelisahan pribadi ataupun cerita orang lain ke dalam tulisan dengan gaya bahasanya sendiri yang menarik.

Perjalanan menulis laki-laki penyuka gudeg ini pada awalnya tidak berpikiran akan menerbitkan naskahnya di penerbit besar. Ia hanya berkeinginan untuk menerbitkan naskahnya di penerbit indi untuk didistribusikan sendiri. Namun, ketika ia menulis naskah buku Temu hingga 94 halaman, salah satu editor dari penerbit mayor menghubunginya untuk bergabung menjadi penulis professional di sana. Kini penulis yang lahir di Yogyakarta, 23 Februari 1997 ini membuktikan dirinya dengan merilis buku kedua yang berjudul Derana.

“Ya, sebenarnya kadang pengalaman-pengalaman pahit itu yang kemudian melahirkan ide cerita. Ditambah kegelisahan sekitar, entah dari saya pribadi atau dari teman-teman saya yang bercerita. Jadi saya punya materi yang utuh untuk menulis cerita,” kata Wira dalam wawancara singkat bersama redaksi.

Buku-buku yang telah diterbitkan Wirasakti Setyawan. Kiri: Temu (2018). Kanan: Derana (2019). Buku-buku yang telah diterbitkan Wirasakti Setyawan. Kiri: Temu (2018). Kanan: Derana (2019).
Buku Derana sendiri menceritakan tentang kisah dari dua orang yang merasa saling mencintai tapi mengaku paling terlukai. Wirasakti Setyawan berusaha untuk menciptakan satu kesatuan naskah yang tersusun dari kegelisahan pribadi yang dibalut sajian khas diksinya.

Sosok Wira yang humoris di tengah-tengah keromantisannya, membuat Wira mendapat tempat tersendiri bagi pembaca setianya. Meski dikenal sebagai seorang traveler yang gemar singgah di Eropa, Wira tetap mencintai Indonesia sebagaimana dia mencintai musik dangdut. Wira yang lulus pada September 2019 dari Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini bahkan tidak segan-segan berjoget sambil menikmati musik kesukaannya itu.

Wirasakti Setyawan, Paris, 2019. Wirasakti Setyawan, Paris, 2019.
Hingga saat ini, Wira dikenal sebagai seorang traveler yang gemar fotografi dan menggali inspirasi dari tempat-tempat yang dikunjungi untuk ditulis dan dibagikan kepada pembaca. Wira berharap karyanya mampu mengobati luka seseorang yang sedang begitu terluka karena cintanya. Wirasakti Setyawan dapat ditemui di jejaring sosial medianya, Instagram dan Twitter: @terjebakrindu.

“Saya pernah mengalami kok. Jadi, tidak semata-mata tulisan di buku saya adalah pure fiksi. Hahaha. Makannya saya sering bilang, cintailah sewajarnya, jangan sepenuhnya,” katanya lagi sambil ketawa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com