Advertorial

5 tujuan wisata super Indonesia dan 5 berlian Bali

Kompas.com - 17/09/2019, 15:52 WIB

Pertemuan koordinasi nasional Kementerian Pariwisata Indonesia diadakan pada 12 September 2019 di Jakarta. Pemerintah membahas beberapa tujuan wisata prioritas: Danau Toba, Sumatera Utara, Borobudur Di Magelang (Jawa Tengah), Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.

Pertemuan ini diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dengan dukungan dari Pemerintah. Tujuan dan agenda pertemuan adalah pengembangan tujuan tujuan wisata baru di Indonesia sehingga menjadi tempat tempat wisata yang terkenal di mancanegara, yang akan meningkatkan jumlah wisatawan.

Selain sesi pertemuan, juga diadakan beberapa sesi lain yang tidak kalah pentingnya dari yang utama. Salah satunya termasuk pertemuan dengan perusahaan investasi Bali Investment Trust (terkenal karena proyek mereka yang indah dari konstruksi super marina "Diamond Sanur ") dengan Menteri Pariwisata Arif Yahya.

Ternyata “Diamond Sanur” hanya merupakan salah satu bagian dari proyek besar “Brilliant Bali” yang mencakup pembangunan 4 marina kapal pesiar di bagian utara pulau Bali dan akan memungkinkan orang untuk menikmati rute maritim kapal pesiar 4 hari di sekitar pulau bali.

. .

Lebih lanjut, proyek ini akan meluncurkan Pabrik kapal pesiar bertenaga surya. Lebih dari 100 kapal pesiar akan dibangun dalam waktu 5 tahun ke depan yang akan menjadikannya “pabrik terbesar di dunia

Selain itu , Pabrik manufaktur ponton untuk dermaga apung akan dibangun untuk menghindari hal hal yang mungkin membahayakan alam. Panton semacam itu akan digunakan untuk proyek Brilliant Bali serta dijual untuk implementasi proyek "5 tujuan wisata super", yang merupakan agenda utama pertemuan pemerintah yang diadakan pada 12 September .

. .

Kementerian Pariwisata mendukung proyek Brilliant Bali di pertemuan tersebut dan kedua belah pihak berharap untuk kerjasama lebih lanjut karena proyek ini sangat cocok dengan strategi pemerintahan Presiden jokowi untuk membangun 100 marina kapal pesiar baru sampai pada tahun 2024.

Jumlah keseluruhan investasi diperkirakan mencapai $ 150 JT

. .

Sekarang kita memiliki visi yang jelas bahwa Pemerintah Indonesia mengikuti arahan Presiden untuk 2024, mengembangkan destinasi wisata baru yang berbeda (Bali tidak akan menjadi satu-satunya tempat wisata terkenal ), menciptakan destinasi wisata baru yang bisa menarik wisatawan mancanegara yang secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup masyarakat,dan di samping itu meminimalisir dampak terhadap lingkungan menjadi hal yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata di indonesia, 5 destinasi wisata baru akan menjadikan Indonesia tujuan pariwisata terbaik di dunia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau