Advertorial

Petrokimia Gresik Siapkan Stok 4 Kali Lipat

Kompas.com - 27/09/2019, 17:00 WIB

26 September 2019 - PT Petrokimia Gresik, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), memastikan stok pupuk di wilayah pemasarannya dalam kondisi aman. Sebab, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton untuk menghadapi musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2019-2020, atau empat kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah (188.018 ton).

Rinciannya, pupuk Urea 47.776 ton, ZA 138.690 ton, SP-36 197.814 ton, NPK Phonska 342.834 ton dan Organik Petroganik 60.168 ton. Stok ini merupakan bagian dari 1,26 juta ton stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia pada musim tanam Okmar 2019-2020.

Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono menjelaskan bahwa dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 47/2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi tahun anggaran 2019.

Dalam Permentan tersebut, alokasi pupuk bersubsidi 2019 yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia adalah 8,87 juta ton. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat alokasi 5,24 juta ton. Hingga 25 September 2019, Petrokimia Gresik telah menyalurkan 3,66 juta ton (70%).

Sedangkan untuk pendistribusian, Pupuk Indonesia maupun Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.15/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.

- -

Salah satu ketentuan dalam Permendag No.15/2013 adalah bahwa stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua minggu ke depan.

“Namun sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan lonjakan permintaan, Petrokimia Gresik meningkatkan ketersedian stok pupuk bersubsidi hingga tiga hingga empat kali lipat. Kami memastikan penyaluran pupuk subsidi lancar sesuai alokasi yang ditetapkan Pemerintah,” ujarnya.

Selain itu, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu Tepat Tempat, Tempat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu. Penyaluran ini dikawal oleh 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan atau SPDP dan 323 asisten SPDP Petrokimia Gresik di seluruh nusantara. Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), kelompok tani, hingga aparat keamanan setempat.

“Selain itu kami juga didukung fasilitas distribusi mumpuni, yaitu lebih dari 300 gudang penyangga dengan kapasitas sekitar 1,4 juta ton, lebih dari 650 distributor, dan lebih dari 28 ribu kios resmi,” ujar Yusuf.

Petrokimia Gresik, lanjut Yusuf, saat ini sedang menjalankan program transformasi bisnis yang dimandatkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero), dimana selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik juga harus memperbanyak stok pupuk komersil (non-subsidi). Sebab, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. “Oleh karena itu, bagi petani yang ingin mendapat pupuk bersubsidi kami sarankan agar tergabung dalam kelompok tani dan menyusun RDKK,” tambahnya.

Data per 26 September 2019 mencatatkan PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui lima anak usahanya, telah menyiapkan stok pupuk sebanyak 1,36 juta ton yang terdiri dari 610.189 ton Urea, 384.534 ton NPK, 126.941 ton ZA, 123.975 ton SP-36 dan 117.979 ton Organik, untuk kebutuhan pupuk bersubsidi Nasional.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana Stok menambahkan, stok tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi jelang musim tanam. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut cukup untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.

“Melalui para produsen pupuk, yaitu Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang CIkampek, Pupuk Iskandar Muda serta Pusri Palembang, kami menyiapkan jumlah ini agar dapat memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan alokasi yang diatur Kementerian Pertanian. Sehingga tidak terjadi kekurangan stok pupuk jelang musim tanam tahun ini,” kata Wijaya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com