Advertorial

Libatkan Rasa, Memetik Inspirasi dari Ekspedisi Toyota di 5 Benua

Kompas.com - 12/11/2019, 10:31 WIB

Sejak 2014 silam hingga hari ini, Toyota memulai sebuah petualangan untuk menemukan definisi mobil yang lebih baik di masa depan. Pencarian ini dimanifestasikan dalam penjelajahan 5 benua untuk merasakan langsung kondisi jalan yang sebenarnya. Petualangan ini dimulai di benua Australia menuju Asia sebagai garis finisnya.

Salah satu hal unik dari petualangan ini adalah keterlibatan langsung para pegawai Toyota di balik kemudi. Berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, ratusan pegawai Toyota pusat dan regional dari setiap benua saling bahu membahu demi menuntaskan misi pencarian ini.

Para pegawai Toyota ini pun mengusung semangat “Genchi Genbutsu” sebagai pedoman dalam penjelajahannya. Genchi Genbutsu sendiri adalah sebuah prinsip dimana dengan mempelajari langsung kondisi jalan dan kultur masyarakat yang beragam, akan mengasah kemampuan untuk menciptakan mobil yang lebih baik.

Terbagi dalam beberapa tim di setiap benua, para pegawai Toyota ini mencoba untuk menarik inspirasi di setiap kilometer yang ditempuhnya. Inspirasi tersebut tertuang dalam catatan perjalanan yang begitu personal dan mendalam.

Toyota merapah pegunungan Patagonia dalam perjalanannya di Argentina, Amerika Selatan (Dok. Toyota) Toyota merapah pegunungan Patagonia dalam perjalanannya di Argentina, Amerika Selatan (Dok. Toyota)
Salah satunya adalah yang dirasakan oleh Sasaki dari Master Technician Development Division saat dirinya mengendarai Toyota Etios di kawasan pegunungan Patagonia dalam perjalanan dari Buenos Aires ke El Calafate (Argentina).

“Mobil kehilangan kestabilan saat melampaui kecepatan 80 kilometer per jam. Angin berhembus begitu kencang sampai saya harus mengarahkan kemudi ke kiri agar mobil bisa tetap bergerak lurus,” ujarnya dalam laporan perjalanan.

Menyikapi pengalaman ini, President Assistant Toyota Argentina S.A. (TASA) Federico Bosch yang turut membantu persiapan ini menarik sebuah simpulan. Bahwa mobil perlu memiliki kemampuan untuk menghadapi angin samping, ketinggian, dan debu yang bertebaran.

“Saya ingin para anggota TMC (Toyota Motor Corporation) untuk dapat mengendalikan ketiga hal tersebut selama berkendara,” ujarnya.

Mengusung semangat kolaborasi dan berpegang teguh pada prinsip ?Genchi Genbutsu? dimanapun langkah dijejakkan (Dok. Toyota) Mengusung semangat kolaborasi dan berpegang teguh pada prinsip ?Genchi Genbutsu? dimanapun langkah dijejakkan (Dok. Toyota)
Semangat “Genchi Genbutsu” ini pun dipegang teguh di setiap benua yang dijamah. Hal ini tercermin dari kisah Yoichi Takahashi dari Vehicle Engineering Development Division yang kecewa atas pernyataan anggota Toyota South Africa Motors (TSAM) terkait tidak adanya permasalahan dan komplain kursi mobil.

“Anda tidak bisa menggunakan asumsi dan pengalaman sendiri dalam menilai hal tersebut. Kita tidak boleh melupakan prinsip Genchi Genbutsu,” ujarnya dalam perjalanan dari Stellenbosch menuju Bloemfontein di Afrika Selatan.

Tak hanya belajar dari situasi yang dihadapi di jalanan, Toyota pun mendengarkan langsung suara konsumen demi memahami kebutuhan mereka yang tentunya berbeda di setiap region.

Selain perjalanan yang menantang, Toyota pun selalu sigap mendengarkan suara konsumen (Dok. Toyota) Selain perjalanan yang menantang, Toyota pun selalu sigap mendengarkan suara konsumen (Dok. Toyota)
“AC (Air Conditioner) Toyota adalah yang terbaik. Tetapi saat suhu mencapai lebih dari 50 derajat (celcius), AC tidak bekerja secara optimal dan dashboard menjadi sangat panas,” ujar Nadim Eladas yang merupakan masyarakat lokal di Bahrain kepada para pegawai Toyota.

Saat ini petualangan “5 Continents Drive” telah mencapai benua terakhir, yaitu Asia. Tim pertama telah menyelesaikan tugasnya setelah menjelajah India, Myanmar, dan Thailand. Tim kedua telah merapah Asia Tenggara lebih jauh dengan menelusuri Malaysia dan Singapura.

Indonesia sendiri akan menjadi salah satu negara yang disambangi Toyota pada pertengahan November mendatang sebelum melanjutkan perjalanannya di Filipina dan Vietnam.

Penasaran dengan kelanjutan dari petualangan yang inspiratif dan mendebarkan ini? Simak perkembangan kisahnya disini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com