Advertorial

Berbenah, Ini Wajah Toko Kelontong Masa Kini

Kompas.com - 19/11/2019, 08:34 WIB

Mungkin masih terekam dalam memori, saat masih kecil hingga menjelang remaja, kita seringkali mampir ke warung terdekat di rumah kita. Entah atas dasar perintah sang ibu untuk membelikan bumbu-bumbu dapur, atau membeli jajanan sebelum bermain bersama teman-teman.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kita perlahan melupakannya. Saat ini banyak orang merasa lebih nyaman berbelanja di toko-toko yang bersih, rapi tertata, dan memberikan pelayanan yang baik dan ramah.

Hal tersebut lah yang selama ini menjadi penghambat bagi toko kelontong untuk bertahan dan berkembang. Selama ini, citra toko kelontong seringkali dianggap kumuh dan tidak terawat. Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin toko kelontong akan segera dilupakan oleh orang-orang.

Sampoerna Retail Community (SRC) percaya bahwa toko kelontong memiliki peran penting dalam rantai perekonomian rakyat. Oleh karena itu, SRC berupaya untuk melestarikan toko-toko kelontong yang ada di Indonesia.

Upaya tersebut dimanifestasikan dalam pendampingan bisnis yang berkelanjutan bagi para mitra toko kelontong.

Herman (31) adalah salah satu pemilik toko kelontong yang sangat terbantu dengan dukungan dari SRC. Telah membuka usaha toko kelontong sejak 2007, dirinya memutuskan untuk bergabung dengan SRC pada 2012.

Herman merasakan banyak wawasan baru yang didapatkan semenjak bergabung dengan SRC.

“Banyak banget ilmunya. Mulai dari penempatan dibantu biar bagus, terus dikasih tahu bagaimana cara melayani konsumen dengan baik, dan yang paling penting sih diajarin cara untuk bisa ningkatin omzet,” ujarnya.

Salah satu hal yang menurutnya berperan penting dalam kemajuan toko kelontongnya adalah kebersihan dan kerapihannya. Dirinya mengatakan bahwa dirinya selalu didorong untuk memperbaiki tampilan tokonya agar bersih, rapi, dan menarik.

“Setelah saya rapihin, rajin bersihin toko, Alhamdulillah toko saya lama-lama makin ramai,” ujarnya.

- -

Hal tersebut senada dengan yang dirasakan oleh Revalia (45), pemilik toko kelontong SRC Mulia yang ada di bilangan Tambun, Bekasi.

Wanita ini telah memulai usaha toko kelontongnya sejak 2003 silam. Akan tetapi, dirinya sempat hampir menutup usahanya karena terus merugi. Hingga pada 2013, tim SRC datang dan menghidupkan kembali usahanya.

“Awalnya sulit, karena kondisi saya juga udah mau nyerah aja jualan. Tapi terus dibimbing sama SRC agar bisa mengurus toko dengan lebih baik, disemangatin terus,” ujarnya.

Perlahan, geliat toko kelontong yang telah lama dirintisnya ini pun kembali hidup. Terutama setelah dirinya merevitalisasi tampilan toko kelontongnya jadi lebih bersih, rapih, dan nyaman.

“Sekarang pelanggan udah ramai. Banyak warga sekitar, apalagi karyawan-karyawan yang kerja di sekitar betah nongkrong disini,” ujarnya.

Selain menjual berbagai kebutuhan sehari-hari yang lengkap, Revalia pun menyediakan meja dan kursi yang nyaman. Bahkan dirinya pun menyediakan koneksi internet untuk para pelanggan setianya.

“Kalau lagi ada yang nongkrong, kadang-kadang saya juga suka ikut nimbrung, biar kenal dan dekat sama mereka juga,” tambahnya.

Upaya Herman dan Revalia merevitalisasi toko dan segala aspek pendukungnya tak lain demi memberikan kenyamanan untuk para pelanggannya, senada dengan visi “Jadi Lebih Baik” yang diusung oleh SRC.

Memulai misinya sejak 2008, SRC saat ini telah membina dan memberdayakan 110.000 toko-toko kelontong yang ada di Indonesia. Sehingga toko kelontong memiliki daya saing dan relevan dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis.

SRC mengajak masyarakat untuk mendukung perekonomian rakyat langsung di akarnya mulai dari hal sederhana, yaitu berbelanja di toko kelontong terdekat. Simak selengkapnya mengenai SRC di halaman ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com