Advertorial

Toko Kelontong Bergandengan Tangan Majukan UKM Lokal

Kompas.com - 21/11/2019, 08:37 WIB

Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran yang strategis dalam geliat perekonomian bangsa. Dilansir oleh Kompas.com (31/10/2018), Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengatakan bahwa UKM mampu menyerap 96 persen tenaga kerja.

Bahkan berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM di tahun 2017, kontribusi UKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34 persen.

Oleh karenanya, UKM menjadi salah satu sektor usaha yang perlu secara konsisten dipelihara, bahkan terus didorong untuk maju. Sehingga perekonomian bangsa pun akan bertumbuh seiring berkembangnya UKM negeri.

Sebagai upaya mendorong kemajuan UKM di Indonesia, Sampoerna Retail Community (SRC) menghadirkan Pojok Lokal di setiap mitra toko kelontong mereka. Pojok Lokal adalah “ruang” berupa rak yang dikhususkan untuk produk-produk UKM lokal.

Tatik Lusia Sari (42) menjadi salah satu sosok yang mengimplementasikan Pojok Lokal di toko kelontong SRC Tatik miliknya. Toko yang berada di kawasan Kesambi, Cirebon ini bergabung dengan SRC sejak 2013 silam. Tatik menghadirkan berbagai produk UKM khas Cirebon, terutama camilan.

- -

“Ada macam-macam, mulai dari emping, ladu, gapit, keripik pisang, banyak deh pokoknya, Kebanyakan ambilnya di Desa Tuk (Kabupaten Cirebon) karena memang di sana sentranya” ujarnya.

Inisiatif ini muncul dari sesama pemilik toko kelontong yang tergabung dalam paguyuban SRC. Selain saling memberdayakan satu sama lain, mereka pun berbagi informasi mengenai UKM lokal khas Cirebon yang berpotensi untuk dipasarkan di toko kelontong masing-masing.

Sejalan dengan yang dilakukan oleh Tatik, SRC Mutiara yang dikelola oleh Junaedi (46) pun turut serta memberdayakan UKM sekitar di rak Pojok Lokal. Di toko yang berada di Kandanghaur, Kabupaten Indramayu ini tampak berbagai camilan khas seperti kerupuk rambak, kerupuk kulit ikan, manisan mangga, dan roti produksi lokal.

“Saya sangat bangga dan senang karena bisa memberdayakan UKM lokal yang ada di sekitar kita,” ujarnya.

Menurutnya kehadiran Pojok Lokal ini tak hanya berhasil memberdayakan UKM lokal di sekitarnya, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi dengan masyarakat.

“Daerah sekitar saya ini banyak sekali menghasilkan, contohnya manisan mangga ini yang bikin cuma beberapa meter dari rumah saya,” tambahnya.

- -

Keuntungan program Pojok Lokal dari SRC juga dirasakan langsung oleh pelaku UKM. Sulaiman Alfarisi (47), pengusaha roti asal Patrol, Kabupaten Indramayu adalah salah satunya. Sejak awal 2019, dirinya menitipkan roti hasil produksinya di toko kelontong SRC Mutiara.

Meski belum genap setahun beroperasi, dirinya merasa senang karena usaha rotinya begitu berkembang dengan adanya Pojok Lokal di SRC Mutiara.

“Alhamdulillah di sini banyak enaknya, penjualan bagus. Selain nambah omzet, jadi nambah keluarga juga,” ujarnya.

Kehadiran Pojok Lokal yang digaungkan oleh SRC ini tak lain adalah upaya untuk memberdayakan UKM di Indonesia. Melalui program ini, SRC berharap toko kelontong dan UKM di Indonesia dapat bersinergi untuk meningkatkan geliat roda perekonomian rakyat.

Anda bisa berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi rakyat dengan berbelanja produk-produk UKM yang ada di Pojok Lokal di toko-toko kelontong SRC terdekat. Simak informasi selengkapnya mengenai Pojok Lokal dan SRC di halaman ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau