Sanggar Anak Akar adalah organisasi yang berfokus pada pendidikan dan perlindungan anak yang berdiri sejak 1994 dengan mengambil model pendidikan Sekolah Otonom berbasis komunitas (boarding school).
Menyambut hari jadinya yang ke-25, Sanggar Anak Akar menyelenggarakan Perayaan Anak Merdeka: 25 Tahun Sanggar Anak Akar.
Rangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai komunitas anak, institusi pendidikan, lembaga dan perusahaan yang selama ini telah mendukung dan menjadi mitra perjalanan Sanggar Anak Akar.
Hari kedua acara dilanjutkan dengan talkshow pendidikan dan socioenterprise. Topik yang diangkat di dalam talkshow pendidikan ini yaitu “Membangun Ekosistem Pendidikan dalam Perspektif Anak Merdeka”.
Sedangkan talkshow socioenterprise mengangkat topik “Strategi Sociopreneur Muda di Era Disruption” dengan narasumber Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso (Kopi Tuli) dan Hartoyo (SriKendes).
Peluncuran kanal Jendela TV dilakukan secara simbolis oleh Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI) dan Dolorosa Sinaga (Ketua Pembina Yayasan Sanggar Anak Akar).
“Sebenarnya produksinya setiap tahun. Namun, tahun ini spesial karena bertepatan dengan 25 tahun Sanggar Anak Akar,” ujarnya.
Cerita ini juga mengangkat persoalan deforestasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia yang tidak hanya mengancam penghuni hutan namun juga mengancam lingkungan.
Pementasan teater musikal Cerita di Rimba Wanakanaka disiarkan langsung dan dapat disaksikan ulang melalui kanal YouTube Jendela TV: Cakrawala Anak Merdeka.