Advertorial

Pentingnya Pemerataan Ekonomi Digital untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kini dan Masa Depan

Kompas.com - 02/12/2019, 18:36 WIB

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di peringkat ketiga di dunia setelah India dan China seharusnya bisa menumbuhkan rasa optimis yang tinggi. Kondisi ini menjadi posisi yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Kondisi perekonomian global yang saat ini sedang mengalami banyak masalah, seperti perang dagang yang tak kunjung usai atau berbagai masalah di dunia membuat banyak negara merasakan dampaknya.

Maka dari itu, sudah seharusnya Indonesia lebih optimis dalam meningkatkan perekonomian meski dengan beberapa masalah internal yang ada.

 “Kalau kita konsentrasi menghadapi tantangan-tantangan internal yang kita hadapi, saya yakin dan optimis pertumbuhan ekonomi negara Indonesia akan semakin baik,” ujar Presiden Joko Widodo yang menjadi pidato kunci dalam acara Kompas 100 CEO Forum, Kamis, (28/11/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berpesan kepada para CEO yang hadir untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan mengingat ekonomi global yang diperkirakan masih belum stabil hingga tahun 2020.

Dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2019 yang dibuka oleh CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama ini mengangkat tema “CEO Envisions to Win the Turbulence of Digital Disruption”. Tema tersebut diharapkan dapat mengajak para CEO dan pihak pemerintah untuk dapat mengambil peluang di tengah tantangan disrupsi digital yang memengaruhi perubahan lanskap di setiap tata kelola perusahaan dan pemerintah.

“Kita lihat banyak industri e-dagang, fintech, dan sebagainya. Kemudian juga digitalisasi ini sebagai enable, pengungkit untuk membuat banyak hal bekerja secara efisien. Kolaborasi ini tentu mengubah model bisnisnya,” ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy.

Salah satu perusahaan yang berhasil dalam dunia digital adalah Tokopedia. Tahun ini juga pertama kalinya perusahaan unicorn asal Indonesia ini menjadi sponsor penyelenggaraan Kompas 100 CEO Forum.

Bagi Tokopedia, tema yang diangkat dalam acara ini sangat relevan dengan visi besar perusahaan, yaitu  menjadi super ekosistem di mana dapat menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia.

“Visi besar Tokopedia tersebut menjadi latar belakang kami mendukung penuh penyelenggaraan Kompas 100 CEO Forum 2019 mengingat tema tahun ini sangat erat kaitannya dengan misi kita bersama dalam mendorong pemerataan ekonomi secara digital,” ungkap Co-Founder & CEO Tokopedia William Tahuwijaya.

. .

William juga mengungkapkan bahwa  pemanfaatan ekonomi digital merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia juga menekankan bahwa Tokopedia fokus untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi dan melakukan ekspansi bisnis ke seluruh pelosok Indonesia, alih-alih ke luar negeri.

“Tanpa ekosistem digital yang terintegrasi, mustahil untuk Indonesia memaksimalkan pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital. Oleh karena itu, Tokopedia berkomitmen untuk terus berusaha mencapai visi besar kami untuk menjadi super ecosystem yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar William dalam diskusi panel sesi 2 di Kompas 100 CEO Forum.

Kompas 100 CEO Forum memiliki dua sesi diskusi panel dengan pembicara yang berasal dari pemerintahan dan pengusaha. Dari pemerintahan, sesi pertama dipaparkan visi Kementerian oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Dari segi pemerintah sedang mengusahakan untuk menyederhanakan tata kelola administrasi supaya masyarakat dapat merasakan regulasi yang lebih mudah dan singkat. Kolaborasi juga dilakukan antar kementerian untuk menciptakan kebijakan yang dapat dirasakan masyarakat Indonesia secara masif.

. .

Sedangkan dalam sesi kedua, pemimpin perusahaan diwakilkan oleh Co-Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan President Director of Telkom Indonesia Ririek Adriansyah yang berbicara mengenai bagaimana peluang dan tantangan digital yang mereka hadapi.

Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki fokus untuk membuat pemerataan penggunaan teknologi hingga ke seluruh pelosok Indonesia.

“Pemerataan penggunaan teknologi harus dilakukan agar perusahaan melalui ekosistem digital dapat berkontribusi nyata untuk membuat ekonomi menjadi lebih merata di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini yang menjadi fokus Telkom untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan melalui pembentukan ekosistem digital yang terintegrasi, baik di dalam maupun di luar perusahaan,” ujar Ririek.

Gelaran tahun ke-sepuluh, Kompas 100 CEO Forum ini diharapkan mampu memberikan masukan untuk para CEO supaya bisa bekerja sejalan dengan program pemerintah. Dalam kesempatan ini, para CEO dapat bertukar pikiran baik sesama pemimpin perusahaan atau dengan pemerintah.

“Dari tahun ke tahun, kami berbagi pengetahuan dari pemerintah ke pengusaha. Pemerintah juga mendengar pengusaha. Kami berharap tahun depan akan terus berjalan. Semoga dengan ini membantu mereka bekerja lebih bergairah,” ujar Ninuk lagi.

Kompas 100 CEO Forum ini merupakan acara puncak dari rangkaian acara yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu Women Leaders Discussion dan Lunch Discussion.

Dengan tema “Kepemimpinan Perempuan: Membangung Budaya Kerja yang Kompetitif di Era Digital”, acara Women Leaders Discussion mengundang narasumber pemimpin perempuan yang berasal dari latar belakang industri berbeda.

Sementara itu, Lunch Discussion mengangkat tema “Menggali Peluang dan Tantangan dari Kehadiran Teknologi Digital Menjelang 2020” yang dihadiri oleh pemerintah dan pemimpin bisnis lintas industri.

Pada tahun depan diharapkan Harian Kompas dapat menyelenggarakan acara yang sama dengan tema yang lebih relevan dengan perkembangan ekonomi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau