Advertorial

Ada Kucing Mirip Beruang, Dimana?

Kompas.com - 05/12/2019, 19:43 WIB

Ada yang tau hewan bernama binturong? Bahasa Inggrisnya disebut “bearcat” alias kucing beruang. Seperti yang terlihat di Jakarta Aquarium, bentuknya hewan ini memang benar-benar seperti perpaduan antara kucing dan beruang!

Jakarta Aquarium tidak hanya menghadirkan ikan atau hewan laut saja, tetapi ada hewan-hewan dari daratan juga, binturong adalah salah satunya.

Ada dua ekor binturong yang tinggal di Jakarta Aquarium, mereka adalah Jopin (betina) dan Ajun (jantan). Binturong memiliki kemampuan untuk memanjat dan bergelayutan di atas pohon, hingga melompat dari satu dahan ke dahan seperti monyet.

Manjanya Si Jopin 

Binturong (Arctictis binturong) sejatinya adalah sejenis musang bertubuh besar. Sekilas tubuhnya memang mirip beruang mini tapi ada ekornya. Mukanya memiliki kumis yang panjang sehingga mirip kucing

Pada jam tertentu di Jakarta Aquarium terdapat jadwal “Binturong Experience” di mana salah satu dari mereka dikeluarkan dari kandang untuk bermain-main bersama pengunjung.

. .

Kali itu yang dibawa adalah Jopin. Saat sang pawang datang menggendong si Jopin, saya cukup kaget melihat makhluk hitam besar bergelayutan di badan manusia.

Setelah ditaruh di batang pohon panjang, dengan santainya Jopin duduk seraya memamerkan wajahnya yang lucu. Binturong ini pun sangat jinak saat disentuh. Rasanya seperti membelai kucing dengan bulu yang lebih lebat dan kasar. 

Bau popcorn 

Uniknya lagi, aroma binturong terasa seperti popcorn mentega! Aroma tersebut berasal dari bagian bawah ekor yang akan keluar ketika dia mengibaskannya saat berjalan sebagai penanda teritori. 

 “Setiap hari mereka dikasih makan buah-buahan, seperti pepaya dan mangga. Seminggu sekali makan daging. Binturong adalah hewan omnivora,” ujar sang pawang.

Golongan Apendiks III 

Menurut keterangan sang pawang, binturong bukanlah hewan yang boleh dipelihara di rumah. 

“Tidak boleh, karena binturong itu termasuk hewan yang statusnya rentan terhadap kelangkaan atau hampir punah, jadi dilindungi pemerintah,” ujar sang pawang.

. .

Menurut data CITES, binturong memang termasuk jenis hewan yang dilindungi dan digolongkan dalam kategori Apendiks III.

Perkembangan populasi binturong masih bisa terjaga karena jenis hewan ini tergolong mudah berkembang biak. Buktinya, saat ini Jopin sedang hamil. Menurut pawangnya, binturong bisa melahirkan 2 – 6 ekor bayi binturong.

Konservasi Jakarta Aquarium menciptakan lingkungan yang  dibuat semirip mungkin dengan habitat asli hewan-hewan yang ada di dalamnya sehingga tidak sekedar hidup, tetapi mereka juga berkembang biak di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau