Advertorial

Endoskopi Servikal, Alternatif Terbaru untuk Tangani Saraf Leher Terjepit

Kompas.com - 06/12/2019, 23:46 WIB

Nyeri leher adalah salah satu jenis nyeri tulang belakang yang mengganggu dan membatasi mobilitas pengidapnya. Salah satu sebabnya karena Cervical Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit di area leher (servikal). HNP servikal terjadi saat isi bantalan sendi antar ruas tulang belakang atau diskus, bocor dan menekan saraf.

Diskus di tulang belakang terdiri dari dua bagian yaituannulus fibrosus yang merupakan bagian luar yang keras dannucleus pulposus dan bagian dalam bantalan sendi seperti jelly. Bagian tersebut dikenal sebagai mucoprotein gel dengan komposisi utama berupa air, kolagen, dan proteoglikan. Diskus tulang belakang berperan sebagai penyerap kejutan atau shock absorber.

Kompleksnya struktur tulang belakang leher tersebut menyebabkan HNP servikal sulit ditangani. Selama bertahun-tahun para ahli mencoba menemukan berbagai metode pembedahan hingga teknologi untuk mengatasinya.

Dalam dua dekade terakhir, teknologi penanganan HNP sevikal terus berkembang. Setelah teknik bedah terbuka tak lagi populer karena berbagai risikonya, muncul teknik lain yaitu Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF). Hingga saat ini teknik tersebut masih dilakukan dokter di banyak belahan dunia termasuk Indonesia.

Sayangnya teknik ini berisiko menimbulkan komplikasi sepertidisfagia, hematoma,unilateral recurrent laryngeal nerve (RLN) palsy, kebocoran cairan serebrospinal (CSF), kebocoran esophagus, perburukan gejala radiculopathy, kegagalan pemasangan implan, dan lain sebagainya.

Ilustrasi dr Mahadian Nur Nasution, SpBS.Dok. Lamina Pain and Spine Center Ilustrasi dr Mahadian Nur Nasution, SpBS.

Menurut dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dari Lamina Pain and Spine Center, ACDF dilakukan dengan membuat sayatan di leher untuk mencapai dan mengeluarkan diskus. Cangkok dimasukkan untuk menyatukan tulang-tulang di atas dan di bawah diskus.

Teknik ini dapat menjadi pilihan jika terapi fisik atau obat-obatan gagal untuk meredakan nyeri pada lengan yang disebabkan oleh terjepitnya saraf tulang leher.

Endoskopi PECD, harapan baru bagi pasien HNP servikal

Melihat kebutuhan untuk mendapatkan hasil pembedahan yang lebih baik dan harapan pasien untuk bisa lebih cepat sembuh, para ahli kesehatan dunia akhirnya menciptakan teknik bedah terbaru bernama Percutaneous Endoscopy.

Namun baru pada 1990, Tajima dan kawan-kawan memperkenalkan teknik baru tersebut untuk penanganan HNP servikal.

“Namanya Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD). Sering disingkat pula menjadi Endoskopi Servical,” jelas dr. Mahdian yang saat ini telah melakukan sekitar 50 tindakan endoskopi servikal di Indonesia. Endoskopi servikal pertamanya dilakukan pada 2018 lalu. Ia merupakan dokter bedah saraf Indonesia pertama yang melakukan tindakan endoskopi PECD.

Suasana di dalam Klinik Lamina.Dok. Lamina Pain and Spine Center Suasana di dalam Klinik Lamina.

“Teknik PECD, menganut dua pendekatan atau teknik yaitu anterior (depan) dan posterior (belakang). Keduanya bertujuan menghilangkan herniasi bantalan sendi tulang belakang yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang. Dengan bantuan penglihatan langsung melalui kamera endoskopi yang ditampilkan pada layar,” katanya.

Keuntungan endoskopi servikal PECD

Selain sayatan yang minimal hanya 4 milimeter, prosedur ini dilakukan dengan anastesi umum. PECD memberikan harapan sembuh yang lebih baik dibandingkan teknik ACDF, total disc replacement (TDR), hingga posterior microdiscectomy.

Ia mengatakan keberhasilan terapi dengan metode endoskopi servikal untuk HNP mencapai 90 persen. “Waktu operasi pasien juga menjadi lebih singkat, pemulihan cepat, dan kerusakan jaringan lebih minimal,” kata dr. Mahdian menjelaskan saat ditemui di Klinik Lamina.

Klinik Lamina merupakan klinik pertama di Indonesia yang dapat melakukan prosedur endoskopi servikal.Dok. Lamina Pain and Spine Center Klinik Lamina merupakan klinik pertama di Indonesia yang dapat melakukan prosedur endoskopi servikal.

Saat ini, pasien yang mengalami kondisi HNP servikal di Indonesia sudah dapat mencoba prosedur endoskopi servikal untuk kesembuhannya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai endoskopi servikal Anda bisa mengunjungi Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Lamina di Jl. Warung Buncit nomor 34, Jakarta Selatan.

Sebelum berkunjung hubungi Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Lamina di (021) 79196999 atau konsultasi melalui WhatsApp di 081282818473. Kunjungi juga www.kliniknyeritulangbelakang.com

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau