Advertorial

Hyundai Motor Hadirkan Teknologi Mobil Listrik Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/01/2020, 11:00 WIB

Dalam kehidupan sehari-hari, aktifitas masyarakat tidak dapat dilepaskan dari penggunaan kendaraan bermotor. Dengan adanya kendaraan bermotor, masyarakat kini tidak lagi terpisah melalui ruang dan waktu. Berbagai perjalanan pun dapat ditempuh dengan mudah.

Meskipun begitu, tingginya penggunaan otomotif di sekitar kita, secara tidak langsung memberikan dampak serius terhadap lingkungan. Polusi udara maupun kelangkaan bahan bakar seolah menjadi ancaman yang nyata dan berdampak besar bagi kesehatan.

Berbagai penyakit dapat dihasilkan dari asap pembuangan kendaraan bermotor, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal ini disebabkan oleh emisi gas buang yang dilepaskan ke udara, tidak tersaring dengan baik oleh paru-paru. Sehingga, menimbukan efek sesak nafas jika terhirup secara berlebihan.

Menyadari efek samping ini, industri otomotif berlomba-lomba menghadirkan inovasi ramah lingkungan bagi masyarakat. Kehadiran mobil listrik mulai diperkenalkan kepada publik pada pertengahan tahun 2000-an, sebagai sebagai alternatif transportasi.

Salah satu pemain di bidang otomotif mobil yang turut mendukung energi bersih dan ramah lingkungan, adalah Hyundai Motor Company. Hyundai menyadari bahwa tidak hanya kenyamanan perjalanan yang di butuhkan oleh konsumen, namun juga udara yang bersih.

Sebagai implementasi dari komitmennya, Hyundai menghadirkan teknologiclean mobility yang ramah lingkungan, dengan teknologi fuel cell dan mobil listrik yang bersih dan sehat.

Mengusung tiga pilar penting, yaitu shared mobility, connected mobility, dan clean mobility. Hyundai meluncurkan misi inovatifnya melalui ajang CES 2020, untuk mewujudkan kota masa depan yang bersih, juga terbebas dari batasan ruang dan waktu. Sehingga, setiap individu dapat menciptakan nilai lebih dalam kehidupannya.

Dalam ajang tersebut, Hyundai Motor turut memperkenalkan tiga solusi transportasi, terdiri dariUrban Air Mobility (UAM), Purpose Built Vehicle (PBV) dan Hub, sebuah tempat kegiatan komunitas. Ajang ini juga digunakan hyundai Motor sebagai implementasi visi mereka, yakni'Progress for Humanity' dan 'Smart Mobility Solution Provider’.

Hyundai IONIQ Electric mulai beroperasi dan bekerjasama dengan Grab sebagai mitra.

Memperkenalkan Hyundai IONIQ Electric pada Desember 2019 lalu, Hyundai motor menggandeng Grab untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di indonesia. Diharapkan dengan ekosistem kendaraan listrik yang matang, mampu memberikan dampak positif terhadap sektor industri kendaraan listrik.

Hyundai turut menyatakan kesanggupannya dalam memperkuat sektor otomotif Indonesia, hal ini dinyatakan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko widodo. Oleh karenanya, Hyundai membangun pabrik pertamanya di indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik.

Disamping itu, pembangunan pabrik akan mendongkrak perekonomian nasional, dengan dibukanya 23.000 lapangan pekerjaan baru. Termasuk pusat penelitian dan pengembangan di dalamnya. Kehadiran Hyundai IONIQ Electric juga menandai awal perjalanan Hyundai dan Grab dalam menyediakan transportasi ramah lingkungan.

Pada tahap awal kemitraan, sebanyak 20 Hyundai IONIQ Electric akan beroperasi mulai awal 2020, pada wilayah layanan Grab di Jabodetabek. Hyundai IONIQ Electric sendiri, merupakan generasi terbaru mobil ramah lingkungan yang keseluruhan tenaganya berbasis 100 persen listrik.

Dipersenjatai dengan kapasitas baterai 38,3 kWh dan pengisian daya cepat, Hyundai INOIQ Electric diklaim mampu menempuh jarak hingga 373 km (berdasarkan NEDC).

Siap mencapai target pemerintah pada 2025

Untuk mengamankan posisinya sebagai pelopor industri mobilitas masa depan, Hyundai Motor Company telah mengumumkan strategi bisnisnya. Dinamakan Strategy 2025, Hyundai motor menggunakan model bisnis Smart Mobility Device dan Smart Mobility Service sebagai dua pilar bisnis inti.

Bisnis Smart Mobility Device sendiri, berfokus pada pemberian konten dan layanan yang dipersonalisasi pada perangkat. Sedangkan, Smart Mobility Service digunakan sebagai dasar pengembangan layanan bisnis. Diharapkan dengan sinergi antara kedua pilar ini, dapat membantu perusahaan menjadi Smart Mobility Solution Provider.

Rencana Hyundai unuk mengembangkan Smart Mobility Device, mencakup berbagai produk di luar industri mobil, seperti robotika dan Personal Air Vehicle. Hyundai sendiri berencana untuk memperkuat kemampuan manufakturnya, sehingga dapat membangun produk dan layanan konten yang menawarkan pengalaman tanpa batas kepada pelanggan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com