KOMPAS.com - Tepat pada tahun ke-100 pendidikan tinggi teknik sipil di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Sipil ITB mengadakan sebuah rangkaian kegiatan berskala nasional dengan nama ITB Civil Engineering Expo (ICEE) pada 1 dan 2 Februari lalu.
Acara ini bertujuan untuk menginisiasi kesadaran mahasiswa dan masyarakat akan vitalnya perkembangan ilmu rekayasa sipil terhadap peradaban Indonesia.
Pada awalnya Teknik Sipil adalah sebuah jurusan pendidikan pada universitas swasta yang bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng dan yang akhirnya pada 1959 diresmikan menjadi Institut Teknologi Bandung.
Dalam rangka memperingati tahun bersejarah ini, ITB Civil Engineering Expo menjadi sebuah wadah keprofesian yang mengkolaborasikan berbagai pihak dari mahasiswa, praktisi, profesional, akademisi, perusahaan, dan regulator, dalam hal ini pemerintah.
ITB Civil Engineering Expo mewujudkan hal tersebut melalui empat acara besar yaitu kompetisi mahasiswa nasional, konferensi mahasiswa nasional, pameran karya 100 Tahun Teknik Sipil yang dibarengi pameran perusahaan, dan seminar nasional.
Pihak penyelenggara berharap bahwa di usia yang ke-100, jurusan Teknik Sipil akan turut berkontribusi lebih lagi untuk bangsa dan negara.
Acara ITB Civil Engineering Expo dimulai dengan sebuah seremoni pembukaan yang diadakan di Multifunction Hall Gedung CRCS ITB.
Acara ini dibuka oleh dua pembicara yaitu Dekan FTSL ITB, Prof.Ir. Ade Sjafuddin M.Sc., Ph.D., dan Direktur SDM dan Pengembangan Sistem, Ir Hadjar Seti Adji, M.Eng.Sc.
Pada acara pembukaan, tercatat 400 peserta yang terdiri daru dosen, undangan, peserta lomba, dan peserta reservasi meramaikan acara ITB Civil Engineering Expo. Kemudian secara paralel diadakan juga final dari kompetsi paper, kompetisi tender, dan konferensi mahasiswa nasional.
Kompetisi ini sendiri merupakan presentasi tahap final yang sudah dilaksanakan dari September dan diakhiri dengan 10 tim dari berbagai universitas di Indonesia mempresentasikan hasil karyanya.
Untuk konferensi mahasiswa nasional sendiri berlangsung di Hotel Grand Prama Preanger Asia Afrika Bandung untuk merumuskan piagam solusi terkait optimasi sistem transportasi guna menekan biaya logistik. Konferensi ini dihadiri oleh 17 tim finalis terpilih dari berbagai universitas d Indonesia.
Piagam solusi yang sudah dirumuskan kemudian diajukan sebagai rekomendasi kepada tiga pihak pemerintahan yaitu Bappenas, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan pihak Bandara Internasional Jawa Barat.
Dalam rangka mengedukasi dan memasarkan dunia teknik sipil di ITB Civil Engineering Expo, diadakan juga pameran karya 100 tahun Teknik sipil di Aula Barat yang dibarngi dengan pameran perusahaan.
Pameran perusahaan dihadiri oleh 17 perusahaan yang mengisi booth di aula barat dan dihadiri oleh 900 peserta umum pada hari itu. Pengunjung yang datang sangat antusias melihat warna warni pameran dunia Teknik sipil yang sudah berkiprah selama 100 tahun di Indonesia.
Pada pameran tersebut pihak peursahaan juga antusias karena mereka bisa mendapatkan system drop CV untuk mencari tenaga kerja di ITB. Jadi pada dasarnya pameran ini bukan hanya sekedar pameran tetapi juga sebuah wadah marketplace bagi pengunjung dan perushaan exhibitor.
Pada hari Minggu (2/2/2020) rangkaian acara ICEE diakhiri dengan seminar nasional ITB Civil Engineering Expo 2020 yang dilaksanakan di Aula Barat ITB dan terbagi atas 5 sesi.
Seminar dibuka dengan sesi yang mengundang Imam Haryono, Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi sebagai pembicara. Tema yang dibawakan adalah “Meningkatkan Efisiensi Sistem Transportasi dan Infrastruktur Logistik Nasional”.
Kemudian, sesi kedua merupakan sesi talkshow yang dimoderatori oleh Ir. Edward, M.Sc sebagai Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Pada sesi talkshow, terdapat beberapa pembicara yaitu Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Polana B. Pramesti, Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Hedy Rahadian, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, serta Direktur Teknik PT Pelindo II Dani Rusli Utama.
Pada sesi talkshow ini, topik yang dibahas adalah “Daya Saing dan Efisiensi Sistem Logistik di Indonesia”. Kemudian, disusul dengan sesi ketiga dimana Dr.Tech.Ir.Danang Parikesit, MSc (Eng) sebagai Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membawakan materi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Topik yang ia bawakan mengenai “Target dan Kondisi Pembangunan Infrastruktur Logistik Indonesia Pasca 100 Tahun Teknik Sipil Indonesia”.
Setelah itu, sesi keempat dibawakan oleh Ir. Sugihardjo sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan, yang membawakan materi dari Kementerian Perhubungan terkait Strategi Indonesia dalam Mewujudkan Target Infrastruktur Logistik Terintegrasi.
Pada sesi terakhir, yaitu sesi kelima, dibuat dalam format talkshow dengan pembicara Ir. Biemo Woerjanto Soemardi MSE,Ph.D. sebagai Dosen Teknik Sipil ITB, Ir. Arvila Delitriana, M.T.sebagai Desainer Jembatan Lengkung LRT terpanjang di dunia, dan Ir. Djoko Dwiyono sebagai Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
Tema yang dibawakan pada sesi ini adalah “Implementasi Revolusi Industri Konstruksi dalam Pembangunan Infrastruktur Logistik”.