Advertorial

Capaian SDGs BPJAMSOSTEK Jadi Percontohan pada Simposium Indo-Asia Pasifik

Kompas.com - 01/03/2020, 13:20 WIB

University Of South Australia (UniSA) menggelar simposium bertajuk “Developing Sustainability Reporting and Partnership in the Indo-Pacific Region for Achieving the UN's Sustainable Development Goals” (UN SDGs) di Adelaide, Australia, Jumat (28/02/2020).

SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia di PBB, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai anggota PBB pada tahun 2030.

Kegiatan simposium tersebut dihadiri oleh para akademisi, unsur pemerintah dan pelaku industri dari berbagai negara di Asia Pasifik dan Inggris.

Simposium ini berfokus pada pertukaran pengalaman dan penyebarluasan hasil riset terbaru serta ide-ide terkait integrasi SDGs ke dalam Pelaporan Keuangan Berkelanjutan bersama dengan para pelaku industri.

Hal tersebut memberikan kesempatan bagi para akademisi untuk ikut serta dan berkomunikasi dengan pelaku industri untuk mencari solusi bagi kondisi bisnis dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Andrew Beer, Dekan Riset UniSA Business School berharap dengan pembahasan ini, riset akademisi dapat diselaraskan dengan kondisi industri, maupun regulasi dan kebijakan pemerintah terkait SDGs. Andrew pun menekankan pentingnya komitmen penuh dan peran manajemen dalam implementasi SDGs dalam sebuah organisasi.

Evi Afiatin Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sebagai pembicara perwakilan praktisi dari Indonesia dalam forum tersebut, menyampaikan peran lembaganya dalam ambil bagian untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

“BPJAMSOSTEK sebagai badan hukum publik yang mengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, berperan untuk mempertahankan taraf hidup pekerja dan keluarganya, apabila pekerja tersebut mengalami risiko kerja atau sosial. Peran ini telah dijalankan sejak lembaga ini didirikan, dan sangat selaras dengan SDGs,” ungkap Evi.

Namun Evi menambahkan, penyampaian implementasi SDGs tersebut dalam bentuk Laporan Tahunan Terintegrasi (Integrated Report) baru dilaksanakan dua tahun belakangan ini.

“Kami berupaya untuk terus memperbaiki kualitas laporan kami dan mengintegrasikan pencapaian SDGs ke dalam perencanaan strategi dan sasaran atau tujuan institusi,” ujarnya.

Terdapat 5 SDGs yaitu mencegah bertambahnya angka kemiskinan, mengupayakan kehidupan sehat dan sejahtera, mengupayakan kesempatan pendidikan yang berkualitas bagi pekerja dan anaknya, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan bertumbuhnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, serta mewujudkan masyarakat yang adil, damai dan inklusif melalui penguatan kelembagaan yang menjadi prioritas BPJAMSOSTEK untuk diintegrasikan ke dalam strateginya.

Seperti yang telah diketahui bersama pada tahun 2019 Evi diganjar penghargaan sebagai salah satu Asia’s Top Sustainability Superwomen yang digagas CSRWorks International lewat peran aktifnya dalam penyusunan Laporan Tahunan Terintegrasi yang berkelanjutan, dan aktif mengarahkan lembaganya dalam pencapaian SDGs.

Evi menambahkan, Laporan Tahunan Terintegrasi yang berkelanjutan juga merupakan bentuk transparansi BPJAMSOSTEK kepada para stakeholder dan publik.

“Pengelolaannya selalu mengedepankan prinsip-prinsip jaminan sosial diantaranya nirlaba, keterbukaan, kehati hatian, akuntabilitas yang bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar- besarnya bagi peserta,” imbuhnya.

BPJAMSOSTEK, ujar Evi, terus menyempurnakan implementasi SDGs, sehingga menjadi bagian utama dalam kegiatan operasional dan pelaporannya dalam bentuk standar internasional.

“Kami harap usaha ini dapat menjadikan BPJAMSOSTEK sebagai role model bagi organisasi publik maupun swasta di Indonesia dalam implementasi SDGs,” tutupnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com