Advertorial

Tak Perlu Panik Virus Corona, Harga Masker di Kimia Farma Tetap Stabil

Kompas.com - 04/03/2020, 19:23 WIB

Masyarakat Indonesia pada hari Senin, (02/03/2020) dikejutkan dengan pengumuman Presiden Joko Widodo mengenai dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena virus Corona (Covid-19).

Kehebohan pun terjadi di berbagai tempat, mulai dari sekolah, kantor, rumah sakit, apotek, hingga di fasilitas umum, seperti stasiun, MRT, dan hotel. Tak terkecuali di pusat perbelanjaan, seperti super market dan pasar swalayan.

Banyak orang yang kemudian berbondong-bondong membeli sabun, cairan pembersih tangan, dan juga persediaan makanan. Hal ini tentu bukan perbuatan yang bijak.

Hal serupa pun didapati di apotek dan toko obat yang menjual masker. Memang, semenjak kasus virus Covid-19 ini merebak, harga masker melonjak tinggi. Namun, masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah siap menghadapi virus ini.

“Insya Allah alat-alat kesehatan aman. BUMN Farmasi siap menghadapi Corona. Tidak perlu cemas dan panik. Kecemasan dan panik berlebihan tidak menjawab persoalan. Pemerintah serius melindungi masyarakat,” ujar Menteri BUMN Erick Tohir, Rabu (04/03/2020).

Erick pun berjanji, melalui PT Kimia Farma Tbk, harga masker tidak akan dinaikkan seperti yang terjadi di pasaran sekarang ini.

“Harga juga, kami pastikan tidak ada harga-harga, mohon maaf ketika masyarakat susah Kimia Farma menaikkan harga. Itulah fungsinya kami, BUMN hadir untuk rakyat,” tambahnya.

Sebagai salah satu BUMN Farmasi, Kimia Farma juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Para dokter dan apoteker yang ada di 1.300 apotek serta 600 klinik dan laboratorium klinik Kimia Farma yang tersebar di Indonesia secara pro aktif terus melakukan sosialisasi. Tak hanya itu, pemasangan spanduk tentang cara pencegahan virus Corona pun dilakukan.

“Sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan bahwa perihal informasi dan pemberitaan tentang Corona Virus (Covid–19) seluruhnya melalui Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan (juga) sudah memiliki data perihal stok obat seluruh industri farmasi dan alat kesehatan di Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo.

Selain tak perlu khawatir mengenai stok obat dan alat kesehatan, Verdi menghimbau pentingnya menjaga kesehatan dengan membiasakan pola hidup sehat.

Olah raga teratur, mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta menjaga kebersihan lingkungan bisa segera dilakukan.

Tak kalah pentingnya untuk menjaga kebersihan diri sendiri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Istirahat yang cukup supaya terhindar dari sakit juga harus dilakukan masyarakat. Maka dari itu, dengan badan yang sehat semoga dapat menangkal virus Corona yang mengancam kita.

Persediaan obat dan peralatan medis yang lengkap tanpa kenaikan harga, merupakan salah satu pemerintah melindungi WNI dari virus Corona dan semoga virus ini tidak menyebar luas di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau