Advertorial

Mumpung Masih 1,5 Bulan Lagi, Yuk Bikin Perencanaan Keuangan Biar Habis Lebaran Enggak Gigit Jari

Kompas.com - 08/04/2020, 11:03 WIB

KOMPAS.com – Menjelang hari raya Idul Fitri, biasanya kebanyakan orang akan mulai menghitung hari. Bukan hari saja yang dihitung, besaran uang tunjangan hari raya (THR) sudah mulai ditaksir-taksir.

Rencana-rencana juga sudah mulai dibuat. Mulai dari membeli baju baru, kue Lebaran, rencana wisata, mudik, dan lain sebagainya.

Sayangnya, rencana tersebut kebanyakan tidak dibarengi dengan perencanaan keuangan yang matang. Akhirnya, tiap Lebaran selalu ada cerita ATM dan anggaran bocor.

Bahkan, saking bocornya, ada pula cerita seseorang yang harus gigit jari menunggu gajian bulan berikutnya. Hal tersebut terjadi karena pengelolaan keuangan tiap merayakan Lebaran tidak bagus.

Agar tidak terjadi kesalahan berulang tiap tahun, Anda bisa ikuti tips membuat perencanaan keuangan selama Lebaran yang dirangkum Kompas.com berikut ini.

  1. Tentukan skala prioritas

Anda bisa menentukan skala prioritas pengeluaran selama Lebaran dari sekarang. Susun kebutuhan-kebutuhan Lebaran dari skala sangat penting, penting, biasa saja, dan tidak penting.

Skala prioritas ini akan membantu Anda untuk membuang kebutuhan-kebutuhan yang tidak terlalu penting. Dengan demikian, uang THR dan gaji bulanan bisa digunakan lebih terencana.

Tentu saja, skala prioritas yang Anda buat harus diterapkan saat Lebaran nanti. Jangan sampai Anda sudah semangat membuat skala prioritas, saat Lebaran malah tidak dilaksanakan.

  1. Bikin anggaran Lebaran

Susun anggaran Lebaran berdasarkan skala prioritas yang sudah dibuat. Anggaran Lebaran ini meliputi kebutuhan Lebaran, zakat dan sedekah, serta biaya mudik (transportasi dan pengeluaran selama di kampung halaman).

Sumber pendanaan anggaran Lebaran ini usahakan diambil dari THR yang diterima. Bila kurang, Anda bisa mengambil dari gaji bulanan. Porsi idealnya, penggunaan gaji untuk hari raya tidak lebih dari 60 persen dari penghasilan bulanan.

Jangan menghamburkan gaji dan THR sepenuhnya untuk perayaan hari raya. Anda tetap harus menyiapkan anggaran biaya hidup selepas Lebaran.

  1. Jangan lupa bikin anggaran bulanan normal

Selain anggaran Lebaran, Anda pun wajib membuat anggaran bulanan normal. Anggaran ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan selepas perayaan hari raya.

Kebutuhan-kebutuhan yang normal dikeluarkan tiap bulan masuk ke dalam anggaran ini. Contohnya, belanja bulanan, pulsa, listrik, dan lain sebagainya.

Usahakan pula, anggaran bulanan normal setelah Lebaran ini dibuat bersamaan dengan anggaran Lebaran sehingga Anda memiliki kontrol ketika membuat anggaran Lebaran.

Hal tersebut dilakukan agar pengeluaran saat hari raya tidak membengkak dan kondisi finansial setelah Lebaran tidak terganggu sama sekali.

  1. Sisihkan THR dan penghasilan bulanan untuk Investasi

Setiap membuat anggaran, pastikan investasi selalu masuk ke dalam daftar pengeluaran. Besarannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bulanan Anda. Biasanya, porsi ideal untuk investasi adalah 10 persen dari penghasilan bulanan.

Anda bisa menyisihkan minimal 10 persen total THR dan penghasilan bulanan untuk berinvestasi. Dana investasi tersebut akan bermanfaat untuk kebutuhan Anda di masa depan. Misalnya, untuk dana hari tua, dana pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Instrumen reksa dana pasar uang atau investasi emas bisa menjadi pilihan tepat untuk mulai berinvestasi. Kedua instrumen ini memiliki risiko kecil dan aman. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan dana yang sudah diinvestasikan.

Cara berinvestasi di reksa dana pasar uang dan emas pun sangat mudah. Anda bisa memanfaatkan Tokopedia untuk membeli dua instrumen investasi tersebut.

Tokopedia ReksaDana menyediakan dua produk reksa dana pasar uang, yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra dan Syailendra Dana Kas. Keuntungan investasi ini mencapai 6 hingga 6,5 persen per tahun

Investasi reksa dana di Tokopedia pun enggak mahal. Anda bisa berinvestasi mulai dari Rp 10.000. Lalu, pembayarannya juga enggak ribet. Cukup membayar menggunakan Ovo, Anda sudah memiliki produk investasi reksa dana tersebut.

Selain reksa dana, Tokopedia juga menyediakan produk investasi emas. Produk investasi ini punya keunggulan dibandingkan produk investasi lain.

Harga emas tiap tahun terus naik dan punya likuiditas bagus. Harga emas hari ini (07/04/2020) di Tokopedia Emas mencapai Rp 915.000 per gram. Harga tersebut naik Rp 172.000 dari harga di awal Januari 2020. Lumayan kan, hanya empat bulan sudah naik begitu pesat.

Banyak keuntungan bila membeli instrumen investasi emas di Tokopedia Emas. Pertama, Anda tidak perlu khawatir harus menyimpan emas karena Tokopedia menjamin keamanan emas Anda.

Kedua, Anda bisa membeli emas mulai dari harga Rp 500 dan pembayarannya pun sangat mudah dengan Ovo. Selain itu, Anda dapat menjual emas yang Anda miliki di Tokopedia secara instan dan kapan saja.

Ketiga, Anda bisa mengecek pergerakan harga emas hari ini hingga tiga bulan ke belakang. Pergerakan harga tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga Anda bisa melihat potensi investasi emas.

Selain kemudahan dan keuntungan tadi, investasi emas dan reksa dana di Tokopedia juga terjamin. Sebab, transaksi investasi tersebut berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

Jadi, tunggu apa lagi. Gunakan uang THR dan penghasilan bulanan dengan bijak serta mulai berinvestasi emas dan reksa dana di Tokopedia.

Selain berinvestasi, Anda bisa juga memenuhi semua kebutuhan Ramadan melalui Tokopedia. Banyak promo, hadiah, dan penawaran menarik yang bakal ditebar Tokopedia selama Ramadan sehingga Anda bisa lebih hemat.

Jangan lupa pula untuk selalu mengisi saldo Ovo agar transaksi belanja online lebih praktis dan cepat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com