Advertorial

Beasiswa Pertamina Memasuki Tahap Wawancara, Lebih dari 500 Mahasiswa Se-Indonesia Kembali Berjuang

Kompas.com - 12/05/2020, 23:01 WIB

Pertamina sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan program beasiswa bernama Pertamina Sobat Bumi. Program beasiswa ini telah dilaksanakan selama sembilan tahun sejak 2011 dan merupakan bagian dari program PF Prestasi milik Pertamina Foundation.

Setelah dibukanya pendaftaran secara online pada 18 April hingga 5 Mei 2020, Pertamina Foundation merasakan antusiasme yang tinggi dari berbagai pelajar. Terlihat dari banyaknya jumlah pendaftar yang terkonfirmasi telah melengkapi berkas yaitu sebanyak 6848 mahasiswa.

Pendaftaran ini dibuka secara nasional di seluruh Indonesia dan masih dalam seleksi tahap satu. Seleksi ini diharapkan dapat menyerap banyak calon-calon pemimpin milenial masa depan yang mempunyai kapabilitas dan pengetahuan yang luas.

Selanjutnya dari 6848 mahasiswa yang mendaftar, ada sekitar 500an mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi berkas dan akan lanjut ke proses berikutnya.

Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, mengatakan bahwa banyak mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik yang memiliki jiwa kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat.

“Hal ini terlihat dari berkas yang diberikan para pendaftar. Oleh sebab itu, kami berusaha ketat memilih pendaftar yang tepat agar tujuan beasiswa ini dapat tercapai," ujar Agus.

Terdapat tiga jenis beasiswa yang ada dalam program Pertamina Sobat Bumi yaitu, Beasiswa S-1, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Vokasi.

Jumlah mahasiswa yang lolos seleksi tahap satu berdasarkan jenisnya meliputi 275 mahasiswa dalam Beasiswa Reguler S-1, 222 mahasiswa dalam Beasiswa Afirmasi, dan 49 mahasiswa dalam Beasiswa Vokasi.

Mahasiswa yang lolos seleksi administrasi akan memasuki proses seleksi selanjutnya yaitu wawancara. Proses wawancara akan dilakukan secara online dikarenakan wabah pandemik Covid-19 yang mengharuskan dilakukannya physical distancing.

Proses seleksi wawancara akan dinilai langsung oleh juri yang ahli dalam bidang yang mereka geluti dan mampu menilai potensi serta karakter dari setiap calon penerima beasiswa.

Juri yang akan hadir dalam tes wawancara tersebut di antaranya adalah Heru Setiawan selaku Ketua Dewan Pembina Pertamina Foundation, Narendra Widjayanto selaku Ketua Dewan Pengawas Pertamina Foundation, Syahrial Mukhtar selaku Dewan Pembina Pertamina Foundation.

Selain itu, juri dari luar Pertamina Foundation ada Dian Sastrowardoyo selaku pekerja seni, penggiat pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, lalu Phil. Hora Tjitra selaku Founder and Managing Partner of Tjitra and Associate, Charles Ham selaku Senior Adviser HOPE Worldwide Indonesia, dan Nezar Patria selaku Managing Editor The Jakarta Post.

Keenam ahli juri tersebut telah siap menyeleksi calon penerima beasiswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Heru Setiawan berharap Beasiswa Pertamina Sobat Bumi ini mampu melahirkan mahasiswa yang bisa menjadi pemimpin milenial dan dapat berkolaborasi untuk menuntaskan isu-isu sosial kemasyarakatan.

“Saya mencari energi muda yang memberikan solusi dan pemikiran untuk Indonesia menjadi negara besar yang makmur dan sejahtera," pungkas Heru Setiawan.

Dian Sastrowardoyo yang dikenal sangat fokus terhadap isu kesetaraan pendidikan bagi perempuan juga berharap Beasiswa Pertamina Sobat Bumi ini mampu menciptakan perempuan dengan pemikiran bijak dan berusaha keras menggapai impian.

"Beasiswa Pertamina akan berkontribusi terhadap masa depan perempuan. Ada banyak perempuan yang tidak mampu membiayai kuliah, tidak mampu bayar, tetapi mereka punya impian. Mereka adalah permata-permata yang belum keluar kilaunya,” ujar Dian.

Selain itu, masih menurut Dian, pendidikan akan meningkatkan moral dan kepercayaan diri. “Saya mencari perempuan Indonesia pintar, mandiri, dan berbakat yang mampu membawa dirinya dan masa depan Indonesia yang lebih baik," lanjutnya.

Namun, terdapat sedikit perbedaan alokasi kuota penerima beasiswa pada tahun 2020 karena sedang berlangsungnya pandemi Covid-19. Sehingga untuk tahun ini Pertamina Foundation menyediakan sebagian kuota khusus bagi pendaftar yang terkena dampak Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan Pertamina Foundation ingin membantu masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek agar tetap bertahan dan bangkit selama wabah Covid-19.

“Melalui beasiswa ini, terbuka jalan bagi mereka yang cerdas, berjiwa sosial dan peduli lingkungan. Saya mencari mereka yang tangguh, siap menjadi pemenang dan berkomitmen membangun Indonesia," tutup Agus.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com