Advertorial

UMY Dorong Riset Multidisiplin Untuk Atasi Dampak Covid-19

Kompas.com - 27/05/2020, 18:57 WIB

Covid-19 telah menjadi pandemi global sejak diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada 11 Maret 2020 silam. Sayangnya, hingga saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan. 

Sementara, itu sebaran Covid-19 semakin luas, jumlah pasien positif COVID-19 terus bertambah. Ketidakpastian berakhirnya Covid-19 masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. 

Merespon situasi tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendorong para peneliti untuk melaksanakan riset multidisiplin. Hal tersebut dilakukan sebagai kontribusi nyata UMY ikut mengatasi dampak Covid-19. 

Pada diskusi persiapan riset, Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyampaikan bahwa para tim peneliti UMY dibawah arahan Wakil Rektor Bidang Akademik Sukamta bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) untuk memperkuat riset multidisiplin demi mengatasi dampak Covid-19. 

Menurut Gatot Supangkat selaku Kepala LP3M UMY, saat ini yang diperlukan adalah pengetahuan, wawasan dan pengalaman kolektif secara multidisiplin untuk sinergi menghasilkan solusi komprehensif mengatasi Covid-19 beserta dampaknya. 

Koordinator Tim Peneliti Covid-19 UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi menyampaikan, saat ini ada empat bidang yang menjadi fokus para peneliti. Adapun fokus tersebut diantaranya adalah bidang kesehatan masyarakat, bidang teknologi tepat guna, bidang komunikasi dan bidang sosial ekonomi. 

“Untuk mengatasi Covid-19 dan dampaknya diperlukan pendekatan multidisiplin mengingat isu-isu penting dalam Covid-19 bersifat lintas sektor,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/5/2020). 

Tim peneliti yang tergabung dalam riset multidisiplin ini dari fokus bidang kesehatan masyarakat  terdiri atas Iman Permana dengan anggota Winny Setyonugroho, Qurratul Aini dan Sabtanti Harimurti. 

Pada fokus bidang kesehatan masyarakat akan menghasilkan pemodelan matematika untuk prediksi Covid-19. Pemodelan tersebut relevan, mengingat variabel yang mempengaruhi Covid-19 bervariasi seperti ODP, PDP, dan pasien positif dengan melihat potensi penyebarannya. 

Selanjutnya, penelitian tersebut juga akan melakukan modelling probabilitas penularan terhadap kelompok usia tertentu, sensitivitas penyebaran dan pola penyebaran, termasuk jika ada faktor lain yang berpengaruh seperti mudik, pelonggaran PSBB, serta dibukanya jalur transportasi umum. 

Pada fokus bidang komunikasi melibatkan Twediana Budi Hapsari, Fajar Junaedi, Zein Mufarrih Muktaf serta Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Arif Nur Kholis.

Fokus bidang komunikasi akan meneliti tentang bagaimana pemanfaatan media dalam komunikasi kesehatan tentang Covid-19 yang dilakukan oleh MCCC, pemetaan pesan terkait Covid-19 yang dilakukan oleh MCCC, dan respon audiens terhadap pesan Covid-19. 

Selanjutnya fokus bidang sosial ekonomi melibatkan Ahmad Ma’ruf,  Dyah Mutiarin serta Adhianty Nurjanah. Fokus bidang sosial ekonomi akan memfokuskan pada ketahanan ekonomi kelompok marginal pasca pandemi dan model new normal ekonomi pasca Covid-19.

Pada bidang sosial tata kelola Covid-19, Rahmawati Husein akan memfokuskan riset pada peran organisasi berbasis agama dalam menangani bencana Covid-19 dan juga jaringan kemanusiaan pada saat pandemi Covid-19. 

Selanjutnya bidang teknologi tepat guna, mengikutsertakan Arya Adiningrat, Jazaul Ikhsan dan Berli Paripurna Kamiel yang akan mendesain Purified Air Respirator

Menutup diskusi terbatas di LP3M, Kepala Divisi Riset LP3M UMY, Dyah Mutiarin mengharapkan seluruh tim peneliti UMY mampu menghasilkan pengembangan model teoritis maupun praktikal dari setiap riset untuk dapat diterapkan sebagai upaya membantu Pemerintah mengatasi Covid-19 dan dampaknya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com