Advertorial

Penuhi Kebutuhan Energi, Pertamina Perluas Akses BBM Hingga ke Pelosok Negeri

Kompas.com - 22/06/2020, 14:33 WIB

PT Pertamina (Persero) terus memperluas jangkauan penyaluran layanan bahan bakar minyak (BBM) hingga ke pelosok negeri.

Sejauh ini, Pertamina telah melakukan penambahan lembaga penyalur, baik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN). Pertamina pun mampu menyelesaikan pembangunan 48 Pertashop.

Selain itu, Pertamina juga konsisten menyalurkan BBM di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di seluruh Indonesia melalui pembangunan 161 titik BBM Satu Harga.

BBM Satu Harga yang dioperasikan Pertamina tersebar mulai dari wilayah 3T di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali.

Meski penyaluran BBM di wilayah 3T penuh tantangan karena kondisi geografis yang sulit, Pertamina tetap berupaya agar masyarakat mendapatkan BBM dengan kualitas pasti dan harga resmi.

Bertambahnya jaringan di seluruh wilayah tersebut membuat volume penjualan BBM Pertamina meningkat, dari 49,62 juta kiloliter (KL) menjadi 51,31 juta KL.

Selain itu, sepanjang 2019 tercatat penjualan LPG ekuivalen 13,75 juta KL, petrokimia 3,15 juta KL, BBM untuk aviasi 5,82 juta KL, dan BBM untuk industri 13,96 juta KL.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan, penjualan produk Pertamina secara total konsolidasi mencapai ekuivalen 87,98 Juta KL di 2019.

“Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan BBM di masyarakat, Pertamina terus memperkuat ketahanan pasokan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/06/2020).

Fajriyah menambahkan, Pertamina membangun penambahan 21 lokasi storage terminal BBM, 8 lokasi storage LPG, 7 lokasi storage avtur, dan 2 kapal general purpose (GP) untuk memastikan keandalan suplai dan distribusi BBM di seluruh Indonesia.

Demi meningkatkan layanan kepada masyarakat, Pertamina juga mencatat capaian positif dalam program digitalisasi SPBU.

Sampai akhir 2019, sebanyak 2.601 SPBU di Indonesia telah menerapkan digitalisasi. Pertamina menargetkan digitalisasi 5.518 SPBU rampung pada 2020.

“Capaian yang cukup menggembirakan terkait layanan digital juga terlihat dengan adanya 1,4 juta pengunduh baru MyPertamina sebagai digital channel Pertamina,” imbuh Fajriyah.

Bersamaan dengan capaian tersebut, Pertamina mampu mencatat laba bersih 2,53 miliar dollar AS atau setara Rp 35,8 triliun pada 2019. Selain itu, Pertamina pun mampu memberikan setoran dividen tunai sebesar Rp 8,5 triliun.

“Total kontribusi Pertamina ke negara sepanjang 2019 mencapai Rp 181,5 triliun yang terdiri dari dividen, pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kegiatan hulu migas dan geothermal, serta signature bonus,” ungkap Fajriyah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com