Advertorial

Kolaborasi Nestlé Indonesia dan Menko Marves, Bantu 2.000 Pekerja Pemungut Sampah

Kompas.com - 03/07/2020, 22:54 WIB

KOMPAS.com – Nestlé Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam membantu kebutuhan makanan dan minuman sekitar 2.000 keluarga komunitas pekerja pemungut sampah selama masa pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar menyerahkan langsung bantuan tersebut secara simbolis kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (30/6/2020).

“Upaya pemerintah dalam mendukung masyarakat menghadapi pandemi belum berhenti. Kami terus berupaya memperbaiki kinerja dan terus berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Luhut dalam sambutannya.

Bantuan yang diserahkan berupa lebih dari 110.000 makanan dan minuman bernutrisi dari Nestlé serta lebih dari 1.400 paket sembako.

Luhut pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada Nestlé Indonesia atas tingginya kepedulian kepada masyarakat kecil yang sangat rentan terdampak pandemi Covid-19, termasuk pekerja pemungut sampah.

“Semoga apa yang dilakukan Nestlé ini bisa menjadi teladan dan trigger untuk perusahaan-perusahaan lainnya,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti pun menjelaskan, komunitas pemungut sampah sangat berperan dalam upaya pengelolaan sampah. Mereka berkontribusi besar dalam menciptakan lingkungan bersih yang bebas dari virus dan penyakit.

“Namun di sisi lain, kondisi mereka juga sangat rentan (tertular virus dan penyakit).  Semoga bantuan yang diberikan kepada komunitas pemungut sampah ini memberikan manfaat untuk menjaga kondisi kesehatan dan bisa sedikit membantu meringankan beban ekonomi mereka,” jelas Nani.

Nani juga menambahkan, penerapan pola hidup bersih dan sehat yang digaungkan melalui Gerakan Indonesia Bersih (GIB) kini sangat relevan dilaksanakan masyarakat.

Dengan begitu, tercipta lingkungan yang bersih dari sampah, sehingga terhindar dari berbagai penyakit dan virus.

Ganesan Ampalavanar mengatakan, Nestlé Indonesia selalu ingin hadir membantu sebanyak mungkin  kelompok masyarakat yang rentan terdampak pandemi, salah satunya pekerja pemungut sampah.

“Salah satu komunitas terdampak yang sangat kami pedulikan adalah para pekerja pemungut sampah yang berperan penting terhadap waste management system, perkembangan ekonomi sirkular, dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Melalui dukungan makanan dan minuman bergizi, Nestlé Indonesia berharap dapat membantu menjaga kesehatan para pejuang kebersihan  dalam situasi sulit ini.

Rencananya, bantuan akan didistribusikan bersama Sustainable Waste Indonesia untuk pekerja pemungut sampah yang berada di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa Tengah (Solo dan Semarang), serta Jawa Timur (Malang, Pasuruan, Madiun, Nganjuk, Demak, dan Kediri).

Sebagai informasi, kolaborasi antara Kemenko Marves dan Nestlé Indonesia merupakan bagian dari implementasi program GIB yang selama ini dikoordinasi oleh Kemenko Marves. 

Terus bantu menanggulangi pandemi

Sebelumnya, Nestlé Indonesia melalui Nestlé Cares telah menyalurkan bantuan secara bertahap di 34 provinsi selama pandemi Covid-19 di Indonesia, sejak Maret lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Nestlé Indonesia telah menyalurkan lebih dari 1,4 juta alat pelindung diri (APD) serta lebih dari 1,6 juta produk makanan dan minuman.

Bantuan itu merupakan bentuk dukungan Nestlé Indonesia kepada tenaga kesehatan yang sedang bertugas di garda terdepan serta masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Ganesan pun menambahkan, Nestlé Indonesia terus berupaya menanggulangi pandemi dengan tetap menjaga keberlangsungan produksi dan distribusi produk makanan dan minuman bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal itu diterapkan dengan tetap menempatkan kesehatan dan keamanan karyawan, mitra usaha, serta konsumen sebagai prioritas utama.

“Dengan penerapan pedoman pemerintah dan standar kesehatan yang lebih ketat, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk makanan dan minuman bernutrisi di tengah keluarga Indonesia. Bersama-sama, kita lebih kuat menghadapi tantangan yang ada,” tutup Ganesan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau