Advertorial

Undang CEO MarkPlus Inc, PPSDM KEBTKE Selenggarakan Webinar Marketing di Era 4.0

Kompas.com - 15/07/2020, 18:53 WIB

Webinar “Live Webinar Marketing 4.0: Moving From Traditional to Digital” yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Rabu (15/7/2020) (Dok. PPSDM KEBTKE)

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) mengadakan webinar bertajuk “Live Webinar Marketing 4.0: Moving From Traditional to Digital” melalui aplikasi Zoom, Rabu (15/7/2020).

CEO MarkPlus Inc., Iwan Setiawan ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan materi terkait marketing di era 4.0.

Kegiatan webinar tersebut diikuti 700 orang peserta dari berbagai kalangan, seperti  aparatur sipil negara (ASN), badan usaha dan industri, universitas, mahasiswa, hingga pelajar SMK.

Masyarakat umum dapat menyaksikan webinar tersebut melalui live streaming di YouTube dan Facebook PPSDM KEBTKE.

Kepala PPSDM KEBTKE Laode Sulaeman menyampaikan, webinar ini merupakan suatu pencerahan secara komprehensif terkait isu-isu marketing 4.0.

“Marketing 4.0 ini penting kita pahami, karena di era digital ini inovasi dalam berbagai kegiatan termasuk marketing harus menjadi perhatian utama. Hal ini penting apabila suatu institusi ingin dapat bertahan tetap tegak dan tetap menjadi pemenang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/7/2020).

Laode menambahkan, PPSDM KEBTKE selalu berupaya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan implementasi berbagai instrumen yang akan menjadi penguatan daya tahan di era 4.0 ini.

“Dewasa ini, dunia teknologi bergerak begitu cepat, sehingga setiap perubahan mempercepat perubahan berikutnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki garis dasar dan titik referensi guna membantu menemukan jalan ke depan,” imbuhnya.

Adanya pandemi Covid-19, ungkap Iwan, semua dilakukan secara online. Berbagai aplikasi pendukung produktivitas, seperti aplikasi rapat online Zoom, Skype, dan sebagainya, semakin sering dimanfaatkan dalam proses kerja sehari-hari.

“Dalam satu hari, rata-rata penggunaan smartphone mencapai 8 jam. Oleh karena itu, sebagian besar orang mendapatkan informasi dengan cepat,” jelas Iwan.

Perbedaan mendasar

Selanjutnya, Iwan memaparkan perbedaan antara digital marketing dan marketing digital.

Iwan mengatakan, digital marketing berasumsi bahwa semua kegiatan pemasaran dilakukan secara digital, padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu.

“Sementara marketing di dunia digital, berarti dunianya sudah digital, tetapi marketingnya tidak 100 persen menggunakan media-media tersebut,” terangnya.

Di era 4.0, terang Iwan, pemasaran tidak cukup melalui saluran online saja. Perusahaan juga membutuhkan bentuk pemasaran offline untuk memastikan konsumen mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari produk atau jasa yang ditawarkan.

“Marketing 4.0 merupakan sebuah pendekatan pemasaran yang memadukan interaksi online dan offline antara perusahaan dan pelanggan,” imbuh Iwan.

Kesenjangan di dunia digital

Sayangnya, ungkap Iwan, pada dunia digital terdapat kesenjangan. Adapun kesenjangan itu terbagi antara individu yang dapat menggunakan dan menikmati teknologi serta yang tidak.

Selain itu, situasi serba online ini acap kali menimbulkan masalah komunikasi yang dipicu generation gap.

Generation gap adalah perbedaan cara komunikasi antara pekerja muda dengan pekerja dari generasi terdahulu,” ungkapnya.

Menurut Iwan, komunikasi Gen X (mereka yang lahir antara tahun 1965-1980) dan baby boomers (lahir antara tahun 1946-1964) cenderung lebih kaku dan formal.

Sebaliknya, pekerja generasi milenial (lahir antara tahun 1981-1994) dan Gen Z (lahir antara tahun 1995-2010) terbiasa dengan cara komunikasi yang kasual, informal, dan santai.

“Di sini kita harus mulai bisa mengatasi generation gap yang akan terjadi,” imbuhnya.

Iwan menambahkan, perkembangan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai bidang kehidupan.

“Kemajuan di bidang teknologi ini semakin mempercepat terjadinya perubahan dalam cara bertukar informasi,” terangnya.

Perkembangan dunia marketing membuat peluang dan strategi yang ada semakin menantang. Namun demikian, pemasaran di dunia marketing tidak selamanya digital, tetapi juga masih menggunakan marketing tradisional.

Selain pemaparan materi, webinar tersebut pun menghadirkan sesi diskusi dan tanya jawab untuk para peserta. Sebanyak tiga penanya terbaik mendapatkan voucher pelatihan dari PPSDM KEBTKE.

PPSDM KEBTKE akan kembali menghadirkan webinar bertajuk “Peranan Tata Udara dalam Pencegahan Penularan Covid-19” pada Rabu (22/7/2020) mendatang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com