KOMPAS.com – Indonesia tengah memasuki masa new normal. Pada masa ini, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali setelah pemerintah memberlakukan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di sejumlah kota.
Meskipun begitu, masyarakat diimbau untuk selalu menaati protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona.
Selain menjalankan protokol kesehatan, masyarakat juga diminta untuk senantiasa menjaga kebugaran agar daya tahan tubuh meningkat dan selalu fit.
Pada dasarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh, misalnya dengan rutin berolahraga, tidur cukup, makan makanan kaya gizi, hindari rokok, dan konsumsi vitamin. Untuk selengkapnya, silakan simak ulasan berikut.
Olahraga merupakan salah satu cara ampuh untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan prima. Adapun banyak jenis olahraga yang bisa kamu lakukan sesuai dengan preferensi dan minat masing-masing.
Bila kamu tidak memiliki banyak waktu karena aktivitas yang sibuk setiap harinya, mungkin work out di rumah bisa menjadi pilihan. Beberapa macam gerakan simpel yang bisa kamu lakukan di antaranya push up, sit up, plank, dan squat.
Namun, jika merasa punya lebih banyak waktu dan ingin melakukannya dengan variasi lebih unik, kamu bisa mencoba olahraga renang, bersepeda, atau joging. Untuk hasil yang lebih maksimal, sebaiknya kamu memiliki jadwal rutin setiap minggu agar tetap konsisten berolahraga.
Rahasia selanjutnya agar badan selalu fit adalah pola tidur yang baik. Melansir Kompas.com, Kamis (28/5/2020), salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan sleep hygiene. Sleep hygiene atau kebersihan tidur adalah teknik untuk meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik dengan disiplin waktu.
Dengan sleep hygiene, kamu akan mempunyai waktu tidur dan bangun yang tetap. Sleep hygiene juga memungkinkan kamu memiliki kualitas tidur malam yang baik dan energi penuh di siang hari.
Kebiasaan menerapkan sleep hygiene ini dinilai penting karena bisa berdampak baik bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, kamu juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menjaga pola makan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu bagian penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk melakukannya, kamu bisa mengikuti pedoman yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan istilah “Piring Makanku”.
Dalam pedoman tersebut, kamu disarankan untuk makan tak sekadar kenyang. Lebih dari itu, usahakan separuh bagian piring makan berisi buah dan sayur-sayuran, serta separuh piring lainnya berisi karbohidrat dan protein.
Gaya hidup merokok disinyalir berpengaruh buruk bagi semua organ tubuh. Lebih ironisnya, mereka yang sudah kecanduan merokok sangat sukar menghentikan kebiasaannya.
Menurut American Cancer Society yang dikutip dari Kompas.com, Senin (13/7/2020), perokok memiliki harapan hidup 10 tahun lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.
Merokok juga mengurangi fungsi kekebalan dan menyebabkan peradangan pada tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit autoimun seperti penyakit crohn, artritis rheumatoid,kolitis ulseratif, lupus erythematosus sistemik, dan diabetes tipe 2.
Agar daya tahan tubuh tetap maksimal, kamu perlu mengonsumsi makanan kaya vitamin. Adapun salah satu cara sehat dan alami untuk mencukupi kebutuhan vitamin adalah dengan makan buah dan sayur.
Melansir Cleveland Clinic, vitamin C merupakan salah satu vitamin yang disarankan untuk mendongkrak sistem daya tahan tubuh utama. Beberapa asupan yang banyak mengandung vitamin C di antaranya jambu, jeruk, stroberi, paprika, bayam, kangkung, dan brokoli.
Selain mengonsumsi buah dan sayur secara langsung, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C dalam bentuk kapsul dan tablet. Kabar baiknya, saat ini kamu bisa membeli suplemen vitamin C di mana saja, termasuk secara online melalui Tokopedia.
Tak hanya itu, Tokopedia juga menyediakan berbagai obat-obatan lain yang bisa didapatkan secara mudah, misalnya obat alergi atau obat herbal.
Dengan lima tips di atas, tubuh yang fit, sehat, dan bugar bukan sekadar angan-angan. Tantangan aktivitas new normal pun siap untuk “diterjang”.