Advertorial

Melalui Pertashop dan Permodalan UMKM, Pertamina Dukung Pemulihan Ekonomi Sumut

Kompas.com - 20/07/2020, 16:23 WIB

KOMPAS.com – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih tertatih di masa pandemi Covid-19.

Bank Indonesia perwakilan Sumut pun mencatat perekonomian provinsi ini di triwulan II 2020 mengalami penurunan cukup tajam, yakni mencapai 0,43 persen dari triwulan I dengan 4,67 persen.

Berbagai strategi dibutuhkan untuk mendukung pemulihan ekonomi Sumut, salah satunya melalui pengoperasian Pertashop yang dikelola oleh pengusaha lokal.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region (MOR) I Pertamina, Roby Hervindo, mengatakan bahwa setelah mengoperasikan lima Pertashop di Kabupaten Karo, Samosir, dan Toba Samosir pada awal Juni lalu, pihaknya kembali mengoperasikan tambahan lima Pertashop baru.

Kini, Pertashop yang menjual Pertamax secara resmi dan legal sudah hadir di Desa Pakpahan dan Desa Hutanagodang, Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat di Desa Sinunukan III, Mandailing Natal, serta Desa Aek Korsik dan Desa Sei Sanggul di Labuhan Batu juga telah menikmati bahan bakar berkualitas mulai Kamis (16/7/2020).

"Konsumsi Pertamax di Sumut terus menunjukkan tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumut meningkat 3 persen dibandingkan Mei 2020," ujar Roby pada rilis tertulis, Senin (20/7/2020).

Peningkatan pemakaian ini pun berkontribusi langsung pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut.

Salah satu pengelola Pertashop dari Desa Sinunukan III, Helmi, berharap kenaikan konsumsi Pertamax dapat membantu perekonomiannya.

"Kalau konsumsi Pertamax naik terus, tentunya Pertashop saya juga laku dan maju sehingga membantu perekonomian (saya)," kata Helmi.

Bagi warga sekitar, kehadiran Pertashop juga membawa manfaat. Nurdin, warga Desa Sinunukan III, mengatakan bahwa selama ini ia mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) kualitas rendah, Premium, dengan harga tinggi dari pengecer.

"Sekarang sudah ada Pertashop. Saya bisa mendapatkan Pertamax, bensin kualitas bagus, dengan harga sama seperti selama ini saya beli Premium di pengecer. Saya juga lebih yakin dengan ketepatan takaran dan faktor keamanannya," kata Nurdin.

Sebagai informasi, Pertamina MOR I telah menyumbangkan Rp 874 miliar berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) bagi PAD Sumut pada 2019. Setoran PBBKB itu meningkat dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 860 miliar.

Selain Pertashop, Pertamina juga mendukung perekonomian Sumut dengan menggerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya, UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super-prioritas, Toba.

Dukungan ini dapat berjalan dengan sinergi bersama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, serta Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu).

Pada tahun ini, Pertamina MOR I telah menyalurkan pinjaman permodalan senilai Rp 140 juta bagi pelaku UMKM kuliner sekitar wilayah Toba untuk tahap awal. Peminjaman modal ini dibarengi dengan program pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan Pertamina.

Pemilik Restoran Minang Gumarang di Parapat, Asram, mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya program ini.

"Penjualan usaha saya menurun selama masa pembatasan mobilisasi. Jadi, saya sangat membutuhkan modal segar untuk kembali menjalankan usaha. Pinjaman lunak dari Pertamina sangat membantu,” tutur Asram.

Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program PK Pinky Movement, dapat menghubungi melalui telepon Pertamina 135 maupun mengakses situs http://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com