Advertorial

Tak Banyak yang Tahu, sejak 2008 Brand Ini Sudah Berinovasi buat Cegah Kuman Penyakit

Kompas.com - 21/07/2020, 22:42 WIB

KOMPAS.com –  Di masa pandemi seperti sekarang ini, masyarakat tidak hanya dituntut untuk menjalankan praktik hidup sehat, tapi juga perilaku hidup bersih. Kedua hal tersebut seolah mutlak dilakukan agar kita terhindar dari segala bentuk penyakit, terutama virus covid-19.    

Perilaku hidup bersih pun tak cukup dengan mencuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir atau membersihkan rumah beserta perabot secara berkala. Kebersihan pakaian juga perlu diperhatikan. 

Pasalnya, dilansir Kompas.com, Jumat (20/3/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan benda mati. Salah satunya, pakaian. 

Pakar kesehatan masyarakat Carol Winner mengatakan, serat kain pada pakaian dapat menahan droplets (tetesan ludah) yang ditengarai menjadi media penularan Covid-19. 

Tetesan tersebut memang akan mengering, tapi prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar. Dengan kata lain, virus dapat bertahan selama berjam-jam pada permukaan kain. 

Itulah alasan betapa pentingnya menjaga kebersihan pakaian. Adapun proses yang dianjurkan para ahli, yakni merendam pakaian di dalam air bersuhu 75 derajat Celsius dan menggunakan produk detergen berbahan aktif disinfektan.

Penelitian mencatat, alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride merupakan salah satu bahan aktif disinfektan yang efektif melemahkan kuman, bakteri, dan virus berselubung (enveloped virus) penyebab penyakit seperti virus corona. 

Untuk mengoptimalkan kebersihan pakaian setelah proses pencucian, penggunaan produk ironing aid yang juga memiliki kandungan disinfektan alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride, seperti Kispray, perlu dipertimbangan. 

Bagi sebagian besar masyarakat, Kispray memang lebih dikenal sebagai produk pelicin, pewangi, dan pelembut pakaian di Indonesia. Namun, berkat adanya bahan aktif disinfektan tersebut, produk ini juga punya fungsi lain, yaitu dapat melindungi serat kain dari kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit.

. .

Bahkan, zat aktif disinfektan tersebut bukanlah hal baru bagi Kispray. Sejak 2008, jauh sebelum virus corona mewabah hingga memicu maraknya tren produk disinfektan, Kispray telah berinovasi memasukkan Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride ke dalam susunan bahan aktif produk, di samping parfum dan silikon.

Berdasarkan uji mikrobiologi di Institut Pertanian Bogor, kandungan bahan aktif yang terdapat pada Kispray juga terbukti dapat melemahkan bakteri, seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta jamur Aspergillus sp dengan efektivitas hingga 99 persen.

Dok. Kispray .

Komitmen Kispray untuk menghadirkan produk rumah tangga bermutu pun sudah terlihat sejak awal kemunculannya, yakni pada 2002. Terbukti, saat itu, Kispray telah hadir dengan beragam pilihan wangi parfum mewah tahan lama. 

Sebut saja Amoris, Segeris, Bluis, Violet, dan Kispray Gold yang masing-masing juga tersedia dalam bentuk kemasan praktis, seperti sachet, pouch, dan botol kecil maupun besar.   

Keunggulan Kispray tak hanya itu saja. Pada 2017, Kispray mendapat penghargaan Halal Award dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Plakat diserahkan langsung oleh KH Ma'ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. 

Lewat penghargaan itu, Kispray membuktikan komitmennya untuk menghadirkan produk halal dan secara konsisten memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk konsumen muslim.

Nah, dengan segala keunggulan tersebut, masyarakat sepertinya bisa mengandalkan Kispray sebagai salah satu produk anti kuman sehari-hari, terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com