Advertorial

Sambut New Normal, Yuk Jaga Kebersihan Pakaian Keluarga

Kompas.com - 23/07/2020, 10:45 WIB

KOMPAS.com - Memasuki fase new normal, masyarakat dapat kembali melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Namun demikian, aktivitas tersebut perlu dibarengi dengan protokol kesehatan tertentu, termasuk menjaga kesehatan diri.

Di antara berbagai elemen kebersihan diri, salah satu yang perlu diperhatikan adalah kebersihan pakaian. Pasalnya, penelitian dari Centers for Disease Control (CDC) Amerika menunjukkan bahwa bakteri penyebab penyakit dapat bertahan hidup di berbagai permukaan benda, termasuk bahan pakaian. Mulai dari hitungan jam sampai hari.

Oleh karena itu, menerapkan cara mencuci pakaian yang benar dapat menjadi tindakan preventif untuk mencegah penyebaran kuman dan bakteri penyebab penyakit dari pakaian ke manusia. Terlebih, pakaian memiliki serat berlapis, sehingga membersihkan permukaannya saja tidak cukup.

Pastikan selalu bahwa pakaian yang baru dikenakan ke luar rumah menjadi prioritas untuk segera dicuci. Hal itu penting untuk diperhatikan mengingat pakaian yang dikenakan ke luar memiliki risiko terkontaminasi kuman dan bakteri yang lebih tinggi.

Bila tidak memungkinkan untuk langsung mencuci pakaian setelah digunakan, segera simpan di dalam kantong cucian khusus. Upayakan juga untuk membersihkan kantong cucian dengan disinfektan setelah dikosongkan.

Selain itu, pastikan untuk membersihkan noda yang menempel di pakaian. Sebab, noda yang tertinggal di pakaian berpotensi menjadi sarang kuman dan bakteri.

Akan tetapi, penggunaan detergen biasa tidak cukup untuk membersihkan noda yang membandel. Seringkali, Anda menyikat pakaian sekuat tenaga untuk menghilangkan noda itu.

Sayangnya, hal tersebut justru membuat pakaian menjadi rusak dan kehilangan warnanya. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan cairan pembersih tambahan seperti Vanish untuk mengangkat noda membandel.

Vanish, pembersih yang efektif hilangkan noda dan kuman, lembut untuk warna dan serat pakaian (Dok. Vanish) Vanish, pembersih yang efektif hilangkan noda dan kuman, lembut untuk warna dan serat pakaian

Cara menggunakan produk ini pun mudah. Rendam pakaian selama 30 menit menggunakan 150 ml Vanish dan deterjen dalam 4 liter air, atau selama 60 menit dengan 60 ml Vanish Cair dan deterjen dalam 4 liter air.

Vanish Cair Pink merupakan pembersih noda tanpa klorin pertama di Indonesia. Tak hanya efektif basmi noda membandel, Vanish Cair Pink dapat menjaga warna dan serat pakaian.

Dengan menggunakan Vanish, Anda tidak perlu mengucek pakaian terlalu keras untuk menghilangkan noda. Pakaian pun terhindar dari noda membandel dan tetap lembut.

Vanish Cair White dapat menjadi pilihan tepat untuk Anda yang menginginkan hasil pakaian putih lebih putih hingga 3 tingkat. Hal itu dikarenakan formulasi khusus dengan optical brightener yang dimiliki Vanish Cair Putih.

Selain dapat mengangkat noda membandel, Vanish efektif membasmi bakteri dan kuman di segala jenis dan warna pakaian.

Menyambut fase new normal ini, yuk ikut jadi bagian dari #VanishGenerasiHigienis, cara baru mencuci pakaian dengan Vanish untuk bunuh kuman dan bakteri. Dengan demikian, Anda bisa menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga agar terhindar dari penyakit.

Raih kesempatan memenangkan hadiah utama Mesin Cuci LG Front Loading dengan mengikuti Review & Win Vanish yang berlangsung dari 19 Juni sampai 19 Juli 2020. Klik di sini untuk informasi selengkapnya.

Saat ini, Vanish juga sedang mengadakan diskon heboh lho, klik di sini untuk akses diskonnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau