Advertorial

Produk Pupuk Indonesia Grup Diminati di Pasar Global

Kompas.com - 15/08/2020, 13:59 WIB

JAKARTA - Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero). Selain harus menjaga ketersediaan pupuk dalam negeri dan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani demi mendukung ketahanan pangan Nasional, Perseroan juga perlu meningkatkan penetrasi produknya ke pasar global di tengah meningkatnya permintaan (demands) dari banyak negara di dunia. Sebab, hampir kebanyakan negara di dunia saat ini tengah berkonsentrasi menjaga ketahanan pangannya masing-masing.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan bahwa Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam menjaga ketersediaan pupuk di dalam negeri. Penjualan luar negeri sendiri hanya bisa dilakukan apabila kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, khususnya untuk sektor pangan dan pupuk bersubsidi. Tercatat, sampai dengan saat ini, Pupuk Indonesia telah menyalurkan lebih dari 5,4 juta ton pupuk bersubsidi, dan menyediakan stok pupuk bersubsidi lebih dari 1,3 juta ton.

"Para produsen pupuk sebisa mungkin tetap melakukan penjualan penjualan luar negeri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyumbang devisa negara dan memperkuat nilai Rupiah, namun dengan tetap mengutamakan pemenuhan pupuk dalam negeri," kata Wijaya.

Dok. Pupuk Indonesia Dok. Pupuk Indonesia

Wijaya menerangkan, penjualan produk Pupuk Indonesia Grup telah merambah ke banyak negara seperti Australia, Chile, Costa Rica, India, Jepang, Malaysia, Mexico, Fillipina, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, USA, Vietnam, China, hingga ke Uni Emirat Arab.

"Kami selalu berupaya optimal setiap kali melihat peluang pasar." kata Wijaya.

Wijaya mengungkapkan, dalam industri pupuk, posisi PT Pupuk Indonesia (Persero) di kancah dunia tergolong membanggakan. Sebab, Pupuk Indonesia menempati peringkat ke-6 dunia sebagai perusahaan pupuk terbesar berdasarkan besaran pendapatan tahunan. "Di pasar internasional, produk kita bersaing ketat dengan produk dari perusahaan raksasa dunia seperti Nutrien asal Kanada, Yara Internasional asal Norwegia dan The Mosaic Company asal Amerika Serikat," ungkapnya.

Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi mencapai 13,95 juta ton per tahunnya. Adapun angka produksi ini dikontribusikan oleh lima anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang , PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com