KOMPAS.com - Pembelajaran daring menjadi solusi selama masa pandemi Covid-19. Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi memberlakukan sistem belajar ini.
Di tingkat sekolah, sistem pembelajaran ini pun menjadi hal yang baru. Namun, tidak demikian dengan perguruan tinggi.
Beberapa instansi perguruan tinggi sudah menerapkan pembelajaran secara daring. Meski bukan hal baru, perguruan tinggi dan civitas akademika tetap harus beradaptasi dengan kebiasaan ini.
Pasalnya, sebagian perguruan tinggi tersebut belum mempunyai sistem khusus untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh. Aktivitas belajar mengajar dilakukan dengan memanfaatkan platform yang sudah tersedia dan umum digunakan.
Namun, untuk kegiatan lain, seperti penerimaan mahasiswa baru, tes seleksi masuk, dan bimbingan skripsi dengan dosen, membutuhkan sistem khusus agar keperluan administrasi kampus sekaligus kegiatan jarak jauh dapat terintegrasi.
Maka dari itu, banyak dari perguruan tinggi di Indonesia memanfaatkan sistem informasi akademik online untuk mengintegrasikan aktivitas dan pelayanan kampus secara digital, salah satunya Sevima siAkad Cloud.
Sevima sebagai konsultan teknologi informasi (TI) terus berinovasi dan berkomitmen untuk membantu perguruan tinggi dalam menjalankan kegiatan akademik yang sesuai dengan pedoman kenormalan baru.
Dengan menggunakan siAkad Cloud, manajemen perguruan tinggi berbasis digital pun akan semakin mudah dijalankan. Sistem buatan Sevima tersebut telah digunakan beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Nusa Putra, STT Ibnu Sina Batam, Asia Cyber University Indonesia, dan Institut Bisnis Nusantara untuk pendaftaran mahasiswa baru.
Calon mahasiswa baru tidak perlu mendatangi kampus untuk melakukan pendaftaran. Dengan sistem daring ini, mereka hanya perlu mengunggah foto dan dokumen yang diperlukan, kemudian menunggu proses validasi perguruan tinggi terkait.
Tak hanya itu, siAkad Cloud juga memiliki fitur yang mempermudah perguruan tinggi mulai dari penerimaan mahasiswa baru, pembayaran uang kuliah mahasiswa, tes seleksi masuk kampus, presensi pegawai, bimbingan skripsi, hingga perkuliahan online.
Pengelolaan data akademik dan nonakademik, seperti data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar, serta administrasi fakultas dapat dikerjakan secara daring.
Data-data tersebut juga terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PPDikti) Feeder. Hal ini akan mempermudah perguruan tinggi dalam melaporkan Feeder PPDikti dan menghindari duplikasi data.
Selain itu, siAkad Cloud dapat menjadi pusat informasi bagi mahasiswa dan dosen. Sistem ini juga dapat diakses di mana saja dan kapan pun selama 24 jam.
Sevima siAkad Cloud sudah dibekali sertifikat keamanan yang terjamin dan bebas dari serangan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan begitu, perguruan tinggi tidak perlu khawatir dengan keamanan data.
Sistem tersebut juga telah teruji dan sukses diimplementasikan pada 561 perguruan tinggi di Indonesia.
Penasaran dengan sistem informasi akadamik online ini? Untuk informasi lebih lanjut mengenai siAkad Cloud silakan klik tautan ini.